Jakarta (ANTARA News) - Induk Koperasi Unit Desa (KUD) sedang menjajaki bisnis dengan empat investor asing dari Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Portugal (Uni Eropa).

"Kami sedang mengembangkan beberapa bisnis dengan investor asing dari Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Portugal," kata Ketua Umum Induk KUD, Herman Y.L. Wutun usai pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk KUD, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya gencar mengekspansi bisnis dengan pelaku usaha di luar negeri tersebut sebagai salah satu bentuk upaya revitalisasi peran KUD di tanah air.

Hal itu juga dilakukan untuk melengkapi upaya pengembangan bisnis waktu lalu yang sebagian besar diperkuat dan dilakukan di dalam negeri.

"Akhir Juli lalu, kantor perwakilan Induk KUD di Seoul Korea Selatan diresmikan. Peresmian ini sekaligus menandakan perpanjangtanganan bisnis Induk KUD di Korea," kata Herman.

Program kerja sama tersebut diawali dengan pengembangan bisnis pariwisata di Bali antara MBI Logistic Co. Ltd. dengan Induk KUD bekerja sama dengan Pusat KUD Bali Dwipa di Denpasar.

Menurut Herman, program kerja sama itu diharapkan menjadi jembatan penghubung yang baik bagi 40.000 warga Korea Selatan yang tinggal di Indonesia sekaligus 30.000 WNI yang tinggal di Korea Selatan.

Pihaknya juga menjajaki kerja sama dengan investor Taiwan yakni Point Environmental Protection Technology Co. LTD. ditandai dengan penandatanganan nota perjanjian yang dilakukan pada 16 Agustus 2010 di Jakarta.

Kerja sama itu fokus ditujukan dalam pengembangan daerah terpadu atau greenland jarak pagar di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Konsep pembibitan dan pengembangan jarak pagar di Balikpapan akan menganut konsep penyatuan lingkungan terpadu yang didukung dengan fasilitas lainnya yakni perumahan, pabrik pengolahan jarak, dan pembangkit tenaga listrik yang bersumber dari jarak itu sendiri," katanya.

Lahan yang tersedia untuk mendukung program itu mencakup lahan pembibitan seluas 200 hektare dan lahan perkebunan seluas 5.000 hektare.

Ia mengatakan, pihaknya optimistis program kerja sama itu akan segera terwujud akhir tahun ini.

Selain itu, Pusat KUD Riau juga telah mengembangkan program kerja sama bisnis dengan investor Malaysia, Eonmetall Group Berhad.

Menurut rencana, dalam waktu dekat Pusat KUD Jambi juga akan melakukan langkah serupa guna pengembangan bisnis dengan investor asing.

Pada akhir semester I 2010, pihaknya juga menandatangani nota kesepahaman dengan UniNorte Portugal, sebuah federasi perkoperasian di negara itu.

"Dalam perjanjian itu, UniNorte siap kerja sama dengan Induk KUD untuk wilayah Uni Eropa khususnya Portugas dalam berbagai bidang seperti pertanian, kerajinan tangan, konsumen kredit, kebudayaan, pendidikan, perumahan dan konstruksi, perikanan, pekerja, jasa, dan solidaritas sosial," katanya.

Meski gencar ekspansi bisnis ke luar negeri, Herman menyatakan komitmennya untuk tetap juga menggarap pangsa pasar dalam negeri yang diwujudkan dalam beberapa hal di antaranya transaksi pengiriman uang secara "online" kerja sama dengan institusi Indonesia Bisa.

Selain itu juga kerja sama dengan PT Sinar Menara Utama untuk pabrik pengolahan limbah plastik di Riau dan PT Gas Mitra Utama untuk distribusi regulator dan selang LPG ber-SNI.
(H016/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010