Jakarta (ANTARA) - Britney Spears akhirnya angkat bicara setelah tampil dalam persidangan meminta haknya kembali dengan memohon pencabutan conservatorship yang dijalaninya selama lebih dari 1 dekade terakhir.

Ia mengungkap sempat merasa malu karena banyak orang harus mengetahui kisahnya yang pilu dan selalu ia coba tutup-tutupi dalam,waktu 2 tahun belakangan di media sosialnya.

"Saya menarik banyak perhatian orang karena saya tidak mau orang lain berpikir hidup saya sempurna. Karena sebenarnya ITU TIDAK BENAR SAMA SEKALI, tentunya kalian semakin tahu dari berita di minggu ini. Saya melakukan itu (menutupi masalahnya) karena ego saya dan saya malu sebenarnya atas apa yang terjadi pada saya," kata Britney di instagram pribadinya seperti dilansir dari Hollywood Reporter, Jumat.

Meski demikian, saat ini ia merasa lega dan mau memulai kembali awal yang baru.

Baca juga: Britney Spears akui bahagia jalani hidup di tengah gelora #FreeBritney

Britney pun menyebutkan selama masa-masa menyembunyikan kondisi yang sebenarnya, sesungguhnya ia merasa sedikit terbantu dengan merespon publik mengatakan "aku baik-baik saja".

Ia merasa diterima dengan kehadirannya di jagat media, dan ia merasa bersyukur bisa melalui masa-masa sulitnya dibantu dengan orang-orang yang mendukungnya lewat media sosial.

Sebelumnya, Britney Spears telah mengajukan permohonan pencabutan "conservatorship" yang dikenal dengan perwalian atau pengawasan legal di AS untuk orang yang mengalami sakit baik fisik maupun mental.

Selama lebih dari 10 tahun, ia merasakan disiksa lewat pengawasan yang dilakukan oleh ayahnya sehingga ia merasa tidak bebas untuk menjalankan kehidupannya.

Ia mengaku pernah dipaksa melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya seperti tampil pada tur di 2018, diberikan obat-obatan tanpa sepengetahuannya, hingga tidak diperbolehkan melepas alat kontrasepsi untuk hamil.

Dalam kehadirannya di sidang virtual itu, Britney mengaku juga sempat mengalami penolakan batin dan merasa semuanya akan baik-baik saja meyakini dirinya sendiri atas pengawasan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh orang lain untuk dirinya.

"Saya itu kaget, saya trauma. Kalian paham palsukan itu hingga bisa kamu mencapainya. Tapi saya ternyata tidak bahagia, tidak bisa tidur. Saya sangat marah dan depresi, saya menangis setiap hari," kata Britney menyampaikan yang dirasakannya tentang "convservatorship".

Banyak artis papan atas di Hollywood mendukung gerakan #FreeBritney ini, termasuk mantan kekasihnya Justin Timberlake.

"Hal yang dialaminya itu tidaklah benar. Tolong buat ini menjadi benar dan biarkan ia hidup seperti yang diinginkannya," ujar Justin menyampaikan harapan untuk Britney.

Baca juga: Britney Spears minta pengadilan setop perwalian atas dirinya

Baca juga: Britney Spears tidak tahu apakah dia akan manggung lagi

Baca juga: Pendapat Britney Spears tentang dokumenter terbaru soal dirinya

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021