Jakarta,  (ANTARA News) - Komisaris Utama PT Pertamina Jenderal (Purn) Polisi Sutanto memilih tidak berkomentar terkait rumor pergantian Dirut Pertamina Ari H Soemarno.

"Tidak ada itu (pergantian). Sekarang RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tidak ada agenda itu (pergantian--red)," kata Sutanto sebelum mengikuti RUPS Pertamina, di Kantor Menneg BUMN, Jakarta, Kamis.

Rapat yang sedianya dilaksanakan pukul 10.00 WIB, molor menjadi pukul 13.00 WIB.

Belakangan ini rumor pergantian direksi Pertamina merebak, dikait-kaitkan dengan kekecewaan kepala negara terhadap kinerja perusahaan itu.

Selain itu desakan mencopot Ari Sumarno juga terkait dengan kebakaran depo BBM Plumpang, pada Minggu malam lalu.

Sejumlah nama disebut bakal menggantikan posisi Ari Soemarno antara lain, dari luar Pertamina yaitu Kuntoro Mangkusubroto mantan Mentamben dan Ketua Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD.

Erry Riyana Hardjapamekas mantan Dirut PT Timah dan mantan Wakil Ketua Komisi KPK.

Sedangkan calon kuat dari internal perusahaan Sony Sumarsono mantan Direktur Umum dan SDM Pertamina, Maizar Rahman mantan Gubernur OPEC, Ahmad Faisal Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina.

Sutanto yang menjabat Komisaris Utama pada 8 Januari 2008 itu, datang setengah jam sebelum acara dimulai.

Dengan pengawalan ketat, Sutanto yang juga mantan Kapolti ini, hanya mengkonfirmasi bahwa RUPS tersebut membahas Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

"RKAP untuk landasan pencapaian kerja perseroan tahun 2009," katanya singkat.

Sebelum rapat tertutup itu dimulai, Sutanto tampak duduk satu meja dengan Deputi Menneg BUMN bidang Pertambangan Industri Strategis Energi dan Telekomunikasi, Sahala Lumban Gaol, dan Dirut Ari Soemarno.

Sama halnya dengan Ari Soemarno, hanya berlalu tanpa memberikan komentar ketika ditanya soal rumor penggantian dirinya.

"No comment, no comment,...," ujarnya sambil mengangkat kedua tangganya sesaat sebelum masuk lift gedung menuju lantai 21.

Sementara itu, Ahmad Faisal Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, salah satu kandidat terkuat dari internal perusahaan tidak angkat bicara.

"Saya tidak berkomentar soal itu. Siapa bilang," kata Faisal.

Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis, yang biasanya relatif sepi dari para wartawan sejak pukul 09.00 WIB sudah dijejali "pencari berita".

Rencana perombakan direksi BUMN khususnya PT Pertamina selalu menjadi perhatian publik.

Sekitar 10 media masa termasuk televisi terlihat menyambangi kantor BUMN yang menjadi tempat digelarnya RUPS itu.

Rapat yang dibuka Menneg BUMN Sofyan Djalil, juga dihadiri Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu, yang diikuti seluruh jajaran pejabat Pertamina.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009