Meulaboh (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat Tgk. Abdul Gani menilai keberadaan pengemis yang memintah sedekah di jalan raya telah "mencoreng" bulan suci Ramadhan.

"Di satu sisi kita kasihan, tapi di sisi lain mereka tidak lagi murni mengemis untuk sesuap nasi melainkan sudah terorganisir," katanya di Meulaboh, Kamis.

Pemerintah daerah (Pemda) setempat diharapkan rutin melakukan penertiban dan mencari kelompok yang mengorganisir para pengemis jalanan tersebut, katanya.

MPU bekerjasama dengan Pemkab Aceh Barat tengah melakukan safari Ramadhan sekaligus memberi pemahaman kepada masyarakat untuk mengawasi para pengemis di jalan, katanya.

Secara terpisah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Sat Pol PP dan WH) Aceh Barat Teuku Dadek menyatakan telah berulang kali melakukan penertiban.

Dikatakan, para pengemis yang beroperasi di jantung kota Meulaboh seperti jalan Nasional, Gajahmada, dan Merdeka diantaranya adalah penduduk Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Utara.

"Kita sudah sering melakukan penertiban dan bila tertangkap kami serahkan kepada Dinas Sosial, tapi entah mengapa mereka masih juga tidak jera," ujar Dadek.

Dadek mengharapkan masyarakat yang berinisiatif membantu kaum lemah dapat menyerahkan sumbangan melalui lembaga resmi atau para pengurus masjid di gampong-gampong.

"Setahu kita memang ada sanksi bagi pengemis jalanan sekaligus yang memobiliasi, namun kita menunggu koordinasi dari Dinas Sosial, jika diinginkan turun melakukan penertiban," tuntasnya.

(ANT-139/S019/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010