Harapan kami tentu agar kondisi Indonesia dapat segera kembali ke masa kejayaan pariwisata nasional...
Jakarta (ANTARA) - Program vaksinasi di sektor pariwisata, yang di dalamnya ada sekitar 34 juta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, terus digenjot sebagai upaya memulihkan sektor ini yang terdampak besar oleh pandemi COVID-19 berkepanjangan.

Vaksinasi untuk pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dimulai dari pulau Bali pada 28 Februari 2021 dan terus berlanjut ke daerah-daerah lain. Pelaksanaan vaksinasi untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif melibatkan kerja sama berbagai pihak seperti dinas kesehatan, pariwisata daerah serta pihak swasta.

“Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih belum mencapai target yang kita tentukan, yaitu masih di bawah 5 persen. Kita harapkan di DKI Jakarta, teman-teman dapat turut memasifkan, menggencarkan, dan mengeksekusi dengan cepat program vaksinasi ini," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat meresmikan sentra vaksinasi tiket.com di Rumah Sakit St Carolus, Jakarta Pusat (14/6).

Baca juga: Menparekraf: Pariwisata bisa bangkit jika protokol kesehatan dipatuhi

Sentra vaksinasi tersebut dibuat untuk pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdomisili dan bekerja di DKI Jakarta, juga penduduk kategori usia 18 tahun ke atas serta masyarakat golongan usia 50-59 tahun atau pra lansia. Total ada 12.000 vaksin AstraZeneca yang diberikan. Penyuntikan tahap satu di sentra vaksinasi itu telah berjalan pada 14-26 Juni 2021, sementara tahap kedua berlangsung pada 6-18 September 2021.

Sandiaga mengajak lebih banyak pihak lain untuk berkolaborasi menyukseskan dan mempercepat pemberian vaksin sehingga kekebalan kelompok di sektor pariwisata ekonomi kreatif bisa dicapai.

Per 23 Juni sudah ada lebih dari 11.000 pendaftar di sentra vaksinasi tersebut, 52 persen di antaranya adalah pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta.

Public Relations Manager tiket.com, Sandra Darmosumarto, kepada ANTARA mengatakan sentra vaksinasi yang diadakan bulan ini merupakan kelanjutan dari arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggencarkan program vaksinasi. Sentra vaksinasi itu adalah bagian dari komitmen biro perjalanan daring tersebut untuk mempercepat program vaksinasi berskala nasional dari pemerintah, juga memulihkan industri pariwisata.

Baca juga: Sandiaga Uno paparkan strategi pemulihan pariwisata ekonomi kreatif

"Harapan kami tentu agar kondisi Indonesia dapat segera kembali ke masa kejayaan pariwisata nasional, dan salah satu langkah kuncinya adalah dengan mendorong program vaksinasi nasional. Ini saatnya semua pihak, baik pemerintah dan swasta, bekerjasama untuk mengakselerasi program vaksinasi nasional, sehingga bisa mencapai kondisi herd immunity," tutur Sandra.

Sementara itu, biro perjalanan daring Traveloka mendukung program pemerintah lewat sentra vaksinasi di Yogyakarta dan Tangerang Selatan. Sentra vaksinasi di Yogyakarta telah melayani lebih dari 8.000 warga Yogyakarta untuk vaksin dosis pertama dan lebih dari 6.500 warga untuk dosis kedua, yang terdiri dari kalangan lansia, pekerja pariwisata, dan tenaga pengajar.

Sementara sentra vaksinasi di Tangerang Selatan yang beroperasi selama 3 hari, telah melayani hampir 5.000 penerima vaksin dosis pertama yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, dan tenaga pengajar. Mereka juga mendukung pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bandung dengan menyediakan lima bus untuk mempermudah mobilisasi lansia penerima vaksin dari kediaman menuju RS Otista Soreang.

"Kami mendukung penuh upaya pemerintah dalam mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk turut menyukseskan program vaksinasi nasional. Kami melihat langkah ini krusial untuk membentuk herd immunity dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi," kata Head of Corporate Communications, Traveloka Reza Amirul Juniarshah.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno imbau tidak pilih-pilih vaksin

Dia berharap inisiatif yang sudah dilakukan bisa berkontribusi positif terhadap penanggulangan pandemi di Tanah Air dan mendorong pemulihan sektor pariwisata.

"Kami siap dan sangat terbuka untuk turut andil dalam kerja sama pemerintah dengan pihak swasta (public private partnership/PPP) maupun kolaborasi lintas sektor untuk membantu upaya pemerintah memenuhi target pencapaian distribusi vaksin."

Mengembalikan kepercayaan masyarakat

Corporate Communications Manager Pegipegi, Busyra Oryza, mengungkapkan pihaknya sudah terdaftar untuk mendapat vaksin COVID-19 dalam program vaksin gotong royong. Program vaksinasi untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dinilai jadi faktor penting dalam membangkitkan kepercayaan masyarakat untuk bisa kembali berwisata.

"Sehingga kami harap program vaksinasi dapat berjalan lancar dan lebih cepat lagi tidak hanya untuk menyasar pelaku pariwisata tapi juga masyarakat umum," kata Busyra.

Baca juga: Sentra vaksinasi Traveloka di Yogyakarta layani 8.000-an warga

Head of Public Relations Bali Zoo Emma Chandra sepakat bahwa kepercayaan pengunjung bisa diraih karena merasa lebih aman berkat vaksinasi yang telah didapatkan oleh karyawan-karyawan kebun binatang tersebut. Kepada ANTARA, Emma menuturkan seluruh karyawan telah menerima dua dosis vaksin Sinovac pada Februari 2021.

"Harapan kita pengunjung merasa aman dan nyaman saat berkunjung di Bali Zoo karena karyawan sudah tervaksinasi dan semakin banyak pengunjung yang mau berkunjung ke Bali Zoo karena aman dan menerapkan protokol kesehatan," kata Emma.

Sejak pandemi, Bali Zoo sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) yang berada di Desa Singapadu, Gianyar, Bali, turut merasakan dampak penurunan kunjungan wisatawan. Tercatat tingkat kunjungan wisatawan ke Bali Zoo pada Januari 2021 menurun 64.4 persen dibandingkan Januari 2020. Tapi ada secercah harapan ketika kunjungan meningkat pada Mei 2021, berbarengan dengan libur lebaran.

Jumlah pengunjung naik 41,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, peningkatan itu masih di bawah angka kunjungan periode awal 2020 saat pandemi belum melanda. Dibandingkan awal 2020, angka kunjungan tahun ini turun lebih dari setengahnya.

"Menurun sebesar 56,1 persen," kata Emma, menambahkan selama pandemi kunjungan didominasi wisatawan lokal dari Bali sebesar 48.7 persen, kemudian turis domestik 47.1 persen dan turis asing 4.1 persen.

Baca juga: Pentingnya digitalisasi dan kualitas SDM ekraf bagi pariwisata

Baca juga: Bali targetkan vaksinasi COVID-19, 50 ribu orang per hari

Baca juga: Pemerintah gandeng komunitas hadirkan angkutan di tempat wisata

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021