Bandung (ANTARA) -
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung AKBP Rano Hadiyanto menjelaskan kejadian pengendara motor menerobos blokade yang videonya menyebar di media sosial karena para pengendara mengaku sedang membawa korban bentrokan menuju ke rumah sakit.
 
Menurut AKBP Rano Hadiyanto di Bandung, Jawa Barat, Senin, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (26/6) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu para anggotanya di lapangan mendengar suara sejumlah motor yang cukup ramai di Jalan Aceh atau tepatnya di Simpang Merdeka-Aceh, Bandung.
 
"Salah satu perwakilan dari kelompok motor tersebut mendatangi petugas kita juga kemudian petugas kita menanyakan ada apa ini? Kemudian dijawab oleh salah satu perwakilan bahwa rombongan tersebut membawa salah satu korban dari bentrokan," kata Rano.
 
Belakangan, Rano menjelaskan, kelompok pemotor itu diketahui merupakan salah satu kelompok organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Bandung.
Pada saat perwakilan anggota ormas dan salah satu anggota polisi berdialog, menurutnya rombongan yang lain tidak sabar untuk membuka water barrier (penghalang jalan) yang memblokade jalan tersebut.
 
"Karena kondisi barrier tersebut diikat maka kelompok rombongan itu ingin membuka maka barrier tersebut akhirnya terjatuh," kata dia.
 
Menurut Rano, mereka mengaku akan menuju rumah sakit terdekat. Setelah rombongan pemotor itu lewat, Rano memastikan para petugas kembali menutup jalan tersebut.
 
"Selanjutnya tentunya masalah ini akan kami limpahkan kepada fungsi Reskrim untuk dilakukan langkah selanjutnya seperti apa," kata Rano.
 
Adapun saat ini setiap akhir pekan puluhan titik jalan raya di Bandung sejak siang hari dilakukan penutupan guna mengurangi mobilitas masyarakat.
 
Atas adanya aksi tersebut, Rano mengatakan bagi masyarakat yang memiliki keperluan mendesak dan harus melintasi jalan yang ditutup, maka silakan berkomunikasi dengan petugas yang ada di lokasi.
 
"Jangan sungkan untuk melapor kepada petugas di lokasi, jangan sampai terjadi perbuatan yang kurang etis," kata dia.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021