Banyuwangi (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin menggelar kontes ternak sapi dan kambing unggulan dengan cara virtual, guna menghindari kerumunan di masa pandemi COVID-19.

Kontes ternak diikuti sekitar 200 peternak dari 25 kecamatan di Banyuwangi. Dari jumlah peserta itu nantinya akan diambil 16 pemenang dari delapan kategori, yakni calon induk hasil inseminasi buatan, induk hasil inseminasi buatan, calon kereman, pedet jantan hasil inseminasi buatan, pedet betina hasil inseminasi buatan, ekstrem, kambing PE jantan dan kambing PE betina.

"Ini acara rutin kami, namun kami harus menyiasatinya, menyesuaikan kondisi saat ini. Untuk itulah kami membuat kontes ternak secara virtual. Karena memang masa pandemi tidak diperbolehkan menggelar acara yang menimbulkan kerumunan," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan.

Baca juga: Pemkab Bangli-Banyuwangi jalin kerja sama ekonomi

Di masa pandemi, pihaknya ingin tetap meningkatkan kinerja sektor peternakan, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19 untuk mencegah penularan virus corona jenis baru itu.

Model penilaian kontes ternak ini, katanya, dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Sebelum kontes secara daring ini dilakukan, lanjut dia, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi mendatangi lokasi ternak yang akan menjadi peserta dan mengambil rekaman video ternak peserta kontes.

"Penilaiannya tetap kami timbang bobotnya, diukur performance-nya bagaimana," kata Arief.

Dia menjelaskan, untuk penjurian dilakukan secara virtual dengan melihat rekaman ternak sapi maupun kambing yang telah diambil sebelumnya. Pada saat proses penjurian ini dilakukan secara daring, sehingga seluruh peserta bisa mengikutinya secara daring.

Menurut dia, ada beberapa yang menjadi poin penilaian kontes ternak itu, di antaranya tinggi ternak, berat dan panjang badan ternak serta kondisi kesehatannya.

Untuk dewan juri kontes ternak, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi juga melibatkan pakar dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair).

Baca juga: Mendagri: Daerah lain bisa tiru Banyuwangi inovasi pelayanan publik

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan kontes ini digelar untuk kembali meningkatkan gairah para peternak yang sempat terdampak pandemi COVID-19. Dengan kontes ternak itu, Pemkab Banyuwangi berupaya memberikan apresiasi sekaligus motivasi.

"Kontes sapi ini untuk memberikan motivasi kepada para peternak agar memelihara ternaknya dengan baik. Sekaligus bentuk apresiasi kami kepada peternak yang berprestasi guna menghasilkan bibit ternak yang unggul dan produktif," katanya.

Inovasi kontes ternak secara virtual ini, menurut Ipuk, dilakukan untuk mendorong kebangkitan ekonomi dunia peternakan di Banyuwangi.

Ia menyebutkan, pada Tahun 2021 ada sekitar 134.000 populasi ternak sapi di Banyuwangi. Adanya kontes ini diharapkan mampu mendongkrak minat pembeli, mengingat sebentar lagi akan tiba Lebaran Idul Adha (kurban).

"Selain meningkatkan nilai ekonomi ternak, ini juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat umum, sekaligus ajang mempromosikan ternak berkualitas. Kontes ternak virtual ini juga sebagai bahan evaluasi kepada para petugas teknis dan penentu kebijakan pengembangan peternakan di Banyuwangi," ujarnya.

Baca juga: LPEI dan Pemkab Banyuwangi kolaborasi kembangkan produk unggulan
Baca juga: Pemprov Bali gelar kontes ternak dan panen pedet

 

Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021