Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah pesan di media sosial berisi klaim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melarang vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak. 

Pesan itu juga mengklaim WHO yang menyatakan anak-anak tidak seharusnya menerima vaksin COVID-19. 

Berikut pesannya:
"The WHO Says Children Should Not Receive COVID-19 Vaccines
The World Health Organization (WHO) published revised advice on June 21, 2021, clarifying which populations should receive COVID-19 vaccines. The WHO's website now states, 'Children should not be vaccinated for the..'

(WHO Katakan Anak-anak Seharusnya Tak Menerima Vaksin COVID-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempublikasikan saran yang telah direvisi pada 21 Juni 2021, menjelaskan mengenai populasi mana yang dapat menerima vaksin. Situs WHO saat ini menyebut 'Anak-anak seharusnya tidak divaksinasi demi...)"


Lalu benarkah WHO menyatakan vaksin COVID-19 tidak untuk anak-anak?
 
Tangkapan layar hoaks yang menyebutkan WHO larang vaksinasi pada anak. (Kominfo)


Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, pesan yang mencatut WHO terkait vaksin COVID-19 untuk anak-anak itu adalah hoaks. ANTARA tidak menemukan pernyataan tersebut di situs WHO.

Berdasarkan laman situs who.int mengenai saran untuk publik mengenai vaksinasi COVID-19, WHO menuliskan: "masih membutuhkan lebih banyak bukti tentang penggunaan vaksi COVID-19 yang berbeda pada anak-anak untuk membuat rekomendasi umum tentang vaksinasi COVID-19 terhadap anak. 

Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) WHO menyimpulkan bahwa vaksin Pfizer/BionTech dapat digunakan oleh anak berusia 12 tahun ke atas. Anak-anak berusia antara 12 hingga 15 tahun yang berisiko tinggi dapat ditawarkan vaksin ini bersama dengan kelompok prioritas lainnya. Uji coba vaksin untuk anak-anak sedang dilakukan dan WHO akan memperbarui rekomendasinya ketika bukti atau situasi epidemiologis memerlukan perubahan kebijakan. 

Penting bagi anak-anak untuk terus mendapatkan vaksin anak yang telah direkomendasikan."


Sementara, Juru bicara WHO Tarik Jasarevc menyebut anak-anak beruisa 12-15 tahun yang berisiko tinggi bisa menjadi kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19 seperti kelompok lainnya. Sebab jumlah dosis vaksin COVID-19 saat ini masih sangat terbatas. 

Klaim :WHO larang vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak
Rating: Hoaks

Baca juga: Jokowi : Vaksinasi COVID-19 bagi anak 12-17 tahun segera dimulai

Baca juga: Pemerintah kaji kemungkinan Vaksin Sinovac dan Pfizer untuk usia muda

Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021