Washington (ANTARA) - Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo, Senin (28/6), mendesak anggota parlemen AS untuk menuntaskan penambahan 52 miliar dolar AS (sekitar Rp753,8 triliun) dalam pendanaan pemerintah untuk produksi dan penelitian semikonduktor sebelum Kongres memasuki reses Agustus.

Senat AS pada 8 Juni memberikan suara 62-38 untuk menyetujui pendanaan dan mengesahkan $190 miliar (sekitar Rp2,7 kuadriliun) yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan negara itu untuk bersaing dengan teknologi China.

"Ini penting, perlu dan saya berharap mereka menyelesaikannya dan saya berharap mereka segera menyelesaikannya' tentu saja sebelum mereka memasuki reses musim panas pada bulan Agustus," kata Raimondo kepada Reuters dalam sebuah wawancara telepon. "Semua sinyal dari DPR telah positif bahwa mereka mendukung untuk menyelesaikan sesuatu dalam waktu singkat."

Kekurangan pasokan cip di seluruh dunia telah memaksa perusahaan-perusahaan pembuat mobil dan industri lain untuk memangkas produksi tahun ini.

Raimondo mengatakan dia tidak melihat perbedaan signifikan antara cara para pemimpin DPR dan Senat memandang masalah pendanaan semikonduktor.

Dia mengatakan masih belum jelas sarana apa yang akan digunakan Kongres untuk menyetujui pendanaan semikonduktor, yang dia gambarkan sebagai "secara fundamental vital bagi keamanan nasional dan keamanan ekonomi."

Raimondo mengatakan dia berencana berbicara segera dengan Ketua DPR Nancy Pelosi tentang pendanaan produksi cip itu.

"Saya hanya akan mendesaknya melakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk mendapatkan ini melalui dewan (yang dipimpin) nya," kata Raimondo.

Namun, dia mengakui DPR akan "ingin memberikan pengesahan mereka pada (pendanaan) ini" dan sama sekali tidak mungkin menyetujui RUU Senat, yang disebut Undang-Undang Inovasi dan Persaingan AS.

Ditanya apakah pemerintah telah mengesampingkan penggunaan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk mempercepat produksi cip, dia mengatakan fokusnya adalah pada tindakan Kongres. "Kami akan mengejar jalan itu untuk saat ini," katanya.

Pada Mei, Raimondo mengatakan dia mengantisipasi pendanaan pemerintah akan menghasilkan "$150 miliar (Rp2,1 kuadriliun)-plus" pada investasi dalam produksi dan penelitian cip -termasuk kontribusi dari pemerintah negara bagian dan federal dan perusahaan sektor swasta- dan dapat menghasilkan tujuh hingga 10 fasilitas baru pembuatan cip.

Dia mengatakan departemennya perlu membuat tim untuk memproses dan memberikan dana -dan tahu bahwa proses membangun pabrik akan butuh waktu setelah dana diberikan.

"Waktu tunggunya sangat lama," kata Raimondo. "Waktu untuk memulai itu kemarin."

Sumber: Reuters

Baca juga: Kia tangguhkan pabriknya di Amerika Serikat karena krisis chip

Baca juga: GM dan Ford pangkas produksi di Amerika Utara karena kekurangan chip

Baca juga: Krisis chip hentikan produksi Volvo di China dan Amerika


 

BRI minta nasabah ganti ATM berteknologi kartu cip

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021