Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk penggunaan fasilitas asrama haji di Waiheru sebagai lokasi isolasi terpusat pasien COVID-19 di Maluku, mengingat ketersediaan tempat tidur semakin berkurang karena lonjakan kasus positif,
Ambon (ANTARA) - Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku menyiapkan fasilitas asrama haji di Negeri Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif virus corona jenis baru penyebab COVID-19 yang terus meningkat di Kota Ambon.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk penggunaan fasilitas asrama haji di Waiheru sebagai lokasi isolasi terpusat pasien COVID-19 di Maluku, mengingat ketersediaan tempat tidur semakin berkurang karena lonjakan kasus positif," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Selasa.

Ia menjelaskan di Asrama Haji Waiheru terdapat sebanyak 300 tempat tidur dengan fasilitas lengkap, termasuk alat pendingin, sehingga mampu menampung pasien terkonfirmasi positif COVID-19 jika terjadi lonjakan kasus.

Menurut dia langkah ini diambil guna mengantisipasi kekurangan tempat tidur di beberapa rumah sakit maupun lokasi isolasi di Kota Ambon, sehubungan adanya lonjakan kasus terkonfirmasi positif.

Dia mencontohkan dua rumah sakit di Ambon yakni RSUD dr. M. Haulussy di Kudamati milik Pemprov Maluku dan RS Bhayangkara milik Polda Maluku, tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi telah penuh terisi pasien COVID-19.

"Di RSUD Haulussy hanya 17 unit tempat tidur dan RS Bhayangkara 14 unit. Semuanya sudah terisi. Bahkan RSUP dr J. Leimena di Desa Rumah Tiga, saat ini kekurangan enam tempat tidur, karena pasien terkonfirmasi positif dirawat di sana 36 orang, sedangkan tempat tidur hanya 30 unit," katanya.

Beberapa rumah sakit lain di Ambon, ketersediaan tempat tidurnya juga semakin berkurang, di antaranya Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) dan RS Tingkat II dr. J.A Latumeten masing-masing hanya tersisa delapan unit tempat tidur.

RS Latumeten milik Kodam XVI/Pattimura terdapat 33 tempat tidur, di mana 25 telah terpakai, sedangkan RSKD di Desa Nania 17 tempat tidur dari total 25 unit telah terisi.

Sedangkan RS Siloam dari 40 tempat tidur 13 unit telah terpakai, dan RSAL F.X Soehardjo masih tersisa 40 tempat tidur dari total 52 unit dan hotel Wijaya masih tersisa 30 unit dari total 50 tempat tidur.

"Jadi saat ini hanya tersedia 107 tempat tidur dari total keseluruhan 261 tempat tidur. Sisanya 154 unit telah digunakan untuk pasien terkonfirmasi dengan gejala sedang hingga berat," katanya.

Secara keseluruhan total tempat tidur yang tersedia untuk pasien COVID-19 di 11 kabupaten/kota di Maluku sebanyak 513 unit, di mana 211 sudah terisi dan tersisa 302 tempat tidur.

Kasrul menambahkan, kasus terkonfirmasi positif dalam tiga hari terakhir yakni 27-29 Juni 2021 bertambah 195 kasus, sehingga total 8.492 orang.

Pasien sembuh dalam tiga hari terakhir hanya bertambah 18 orang dalam tiga hari terakhir, sehingga total menjadi 7.698 orang atau 90,65 persen dari total kasus konfirmasi.

Sedangkan kasus meninggal dalam tiga hari terakhir bertambah tiga dan total menjadi 141 kasus, atau 1,7 persen.

Hingga Selasa, empat daerah di Maluku masih berada di zona oranye (risiko sedang) yakni Kota Ambon (skor 1,83), Kota Tual (2,17), Kabupaten Maluku Tengah (2,37) dan Kepulauan Aru (2,08)

Dua daerah berada di zona hijau (tidak ada kasus) yakni Maluku Barat Daya (MBD) dengan skor 2,58 danSeram Bagian Timur (SBT) dengan 2,75.

Sedangkan lima daerah zona kuning (risiko rendah) yakni Maluku Tenggara (2,58), Kepulauan Tanimbar (2,46), Seram Bagian Barat (2,58), Pulau Buru (2,54) dan Buru Selatan (2,54), demikian Kasrul Selang.


Baca juga: Kadis Pemuda dan Olahraga Maluku positif COVID -19, sebut GTPP

Baca juga: Masuk tahap lima, PSBB transisi diperpanjang lagi di Kota Ambon

Baca juga: Uji sampel mandiri COVID-19 sudah bisa dilakukan BPOM Ambon

Baca juga: Melalui "Sahabat UMI", ACT Maluku bantu usaha kecil terdampak COVID-19

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021