Jakarta (ANTARA) - Freight forwarder Andalin menggandeng teknologi finansial (Tekfin) Investree untuk menyediakan layanan pembiayaan bea cukai dan pajak bagi para kliennya.

Kerja sama ini bertujuan untuk meringankan beban biaya klien agar mereka tidak perlu mengeluarkan biaya besar di awal sehingga manajemen arus kas dapat dioptimalkan dan bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas dan hasil produksi.

Baca juga: Pemula Indonesia Andalin juara di Tech in Asia

Kolaborasi antara Andalin dan Investree ini merupakan terobosan pertama yang ada di bidang rantai pasok di Indonesia dan berfokus pada pemanfaatan digital. Diperkirakan potensi dari pembiayaan bea cukai dan pajak ini mencapai Rp86 miliar (US$6 juta), terutama karena hingga saat ini belum banyak tekfin yang bergerak di bidang pembiayaan rantai pasok.

"Sebagai perusahaan yang mempunyai keahlian di bidang ekspor dan impor, kami sangat memahami adanya potensi pasar dan kebutuhan yang besar untuk memperkenalkan produk fintech kepada para pelaku usaha yang bergerak di perdagangan internasional," kata CEO Andalin, Rifki Pratomo, dalam pernyataan pers, Rabu.

Menurut Rifki, melalui kerja sama dengan Investree, Andalin bisa membangun produk finansial yang menarik dan kompetitif sekaligus menerapkan manajemen risiko yang kuat.

Dari sisi Investree, penguatan kemitraan dengan rekanan baik yang sudah ada maupun baru menjadi salah satu strategi yang dijalankan demi mendukung pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar semakin meluas. Apalagi pada 2021 ini, Investree kian berfokus pada pembiayaan rantai pasok yang secara model menguntungkan pihak-pihak yang terlibat sehingga dapat tumbuh bersama-sama.

Baca juga: Perlindungan data pribadi sangat penting di era disrupsi digital

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan saat ini komposisi pemberi pinjaman atau institusi lender Investree sudah mencapai lebih dari 60 persen. "Kami optimis bahwa sektor ini juga dapat diserap dengan baik oleh teman-teman Lender Institusi sehingga semakin banyak teman-teman pelaku UKM dari ekosistem atau klien Andalin yang terbantukan."

Penyaluran pembiayaan dengan skema PayLater sudah Investree terapkan dan lakukan dengan beberapa rekanan dan hasilnya hingga kini sangat positif. Dengan menyediakan akses yang lebih mudah dan cepat, Adrian yakin kerja sama dengan Andalin ini dapat berjalan dengan baik dan tentunya kaya manfaat dalam mendorong peningkatan UKM agar mampu melampaui batas dan semakin berkembang bisnis ekspor impornya.

Bantuan pembiayaan yang disalurkan oleh Investree melalui Andalin diharapkan mampu membuat UKM yang ada dalam ekosistem Andalin bangkit dan pulih di tengah situasi pandemi terutama dalam meningkatkan posisi modal kerja, mengurangi risiko rantai pasok, dan mendukung pertumbuhan bisnis mereka.

Sementara itu, pencairan dana dari Investree dapat dilakukan secara cepat sehingga tidak memerlukan proses yang rumit dan bisa digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan. Klien cukup mendaftar melalui www.investree.id, setelah dikaji klien akan mendapatkan limit tertentu untuk pembiayaan bea masuk.

Pelanggan kemudian melakukan booking pengiriman di platform Andalin dan memilih metode PayLater untuk pembayaran bea masuk, dan ketika barang sampai pada proses bea cukai, pembayaran akan diproses oleh tim Andalin dan Investree.


Baca juga: Asosiasi Fintech: Normal baru momentum perkuat kolaborasi

Baca juga: Investree siapkan ekspansi ke Filipina awal 2020

Baca juga: Mbiz gandeng Investree hadirkan solusi pembiayaan e-procurement

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021