Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) La Nyalla Mattalitti meminta semua pihak menghormati keputusan PSSI-LIB untuk menunda pelaksanaan Liga 1 dan 2 musim 2021-2022.

Menurut La Nyalla, dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, penundaan adalah kebijakan terbaik di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di Tanah Air. Keselamatan dan kesehatan masyarakat, pemain serta semua yang terlibat di sepak bola harus diutamakan.

"Sebagai pecinta bola, kita tentu sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Apalagi kita semua sangat merindukan kompetisi yang sudah vakum lebih dari setahun. Terlebih industri sepak bola ini menghidupi banyak orang. Namun, saya harap semua menghormatinya, karena ada kepentingan lebih besar dari semua ini," ujar La Nyalla.

Baca juga: PSSI: Liga 1-2 ditunda sampai akhir Juli 2021

Pria yang juga Ketua Umum PSSI periode 2013-2015 itu pun mengapresiasi langkah yang diambil oleh PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

PSSI dan LIB dinilainya mengambil tindakan tepat setelah mendapatkan surat dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang menginstruksikan agar jadwal dimulainya Liga 1 dan Liga 2 dimundurkan.

"Langkah PSSI dengan mengikuti arahan tersebut sudah sangat tepat. Semua harus menyadari dan memahami situasi Covid-19 yang melanda bangsa kita. PSSI harus mendukung sepenuhnya upaya pemerintah untuk mengendalikan pandemi," tutur La Nyalla.

Pria berusia 62 tahun itu pun meminta PSSI dan LIB menjalankan langkah-langkah lanjutan setelah liga ditunda, seperti berkoordinasi dengan semua klub peserta dan Polri.

La Nyalla berharap pandemi COVID-19 dapat dikendalikan sehingga sepak bola kembali bisa bergulir di tengah masyarakat.

"Tren pandemi memang sedang naik. Kita semua harus mempunyai rasa empati untuk bersama-sama meredam virus tersebut supaya cepat selesai dan kondisi normal kembali supaya kompetisi bisa segera dijalankan. Kita tahu sebenarnya persiapan Liga 1 2021 sudah memasuki tahap akhir. Persiapan teknis dan non teknis kabarnya sudah 80 persen. Akan tetapi, ada faktor-faktor di luar kuasa operator dan federasi yang membuat kompetisi harus ditunda kembali," kata dia.

Baca juga: Pelatih Persija ambil sisi positif dari penundaan Liga 1
Baca juga: Persebaya pahami keputusan penundaan Liga 1 Indonesia


La Nyalla kemudian meminta tetap meminta para klub Liga 1 dan 2 serta pelaku industri terkait untuk tetap menjaga semangat.

Dia memaklumi kegalauan kegaulan pesepak bola dan klub karena semuanya sudah melakukan persiapan dengan matang, baik transfer pemain asing, uji coba dan lain-lain.

"Saya berharap semua tetap bersemangat. Semua mari berdoa semoga pandemi menurun dan segera hilang. Sehingga kompetisi bisa segera berjalan. Bahkan kalau bisa seperti Piala Eropa yang sekarang ini sudah bisa disaksikan penonton di stadion," ujar La Nyalla.

Pada Selasa (29/6), PSSI menyatakan bahwa pelaksanaan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021-2022 ditunda sampai akhir Juli 2021, sesuai dengan instruksi dari Satgas Penanganan COVID-19 yang disampaikan melalui surat bertanda tangan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito.

Liga 1 Indonesia musim 2021-2022 sebelumnya dijadwalkan bergulir mulai 9 Juli 2021 sampai Maret 2022.

Sementara sebelumnya Liga 2 2021 ditargetkan berlangsung sejak dua minggu setelah pembukaan Liga 1.

Baca juga: LIB ingatkan klub soal prokes setelah Ahmad Bustomi positif COVID-19

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021