Pemerintah saat ini sedang menggenjot target vaksinasi menjadi 2 juta per hari pada Agustus 2021
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengemukakan target cakupan vaksinasi hingga 2 juta dosis per hari diperkirakan sudah bisa bergulir mulai Agustus 2021.

"Pemerintah saat ini sedang menggenjot target vaksinasi menjadi 2 juta per hari pada Agustus 2021 sebagai upaya lain penanganan pandemi," katanya saat menjadi pembicara dalam Webinar "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi COVID-19" yang diselenggarakan Forum Aliniea secara virtual dan dipantau di Jakarta, Kamis.

Siti Nadia mengatakan salah satu strategi pencapaian target tersebut dengan cara menghapus syarat penyuntikan sesuai domisili dalam kartu tanda penduduk (KTP) pada sentra yang disediakan pemerintah.

Baca juga: Indonesia dapat bantuan vaksin COVID-19 dari Jepang, Australia, dan AS

"Sudah dapat melakukan vaksinasi tanpa harus menyertakan surat keterangan domisili," katanya.

Selain itu, Kemenkes juga mendorong unit pelaksana teknis vertikal seperti rumah sakit umum pusat (RSUP), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan politeknik kesehatan, menjadi sentra vaksinasi.

Khusus di lokasi itu, kata Siti Nadia, masyarakat diminta untuk tetap membawa KTP ketika hendak vaksinasi. Sebab, petugas membutuhkan nomor induk kependudukan (NIK) untuk membuat laporan mengenai masyarakat yang telah menerima vaksinasi.

Baca juga: 70 persen warga zona merah ditargetkan sudah divaksinasi pada Agustus

Strategi lainnya adalah melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui sentra vaksinasi secara khusus untuk daerah urban. "Dengan begitu, masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk datang ke sentra vaksinasi karena sudah tersebar di seluruh provinsi untuk mendekatkan masyarakat pada pelayanan vaksinasi," katanya.

Upaya lainnya adalah menyediakan petugas vaksinasi keliling (mobile) pada tingkat RT/RW. "Strategi ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama RT/RW. Nanti akan diumumkan setelah ada jadwal vaksinasinya untuk warga setempat," katanya.

Kerja sama dengan pihak swasta juga terus ditingkatkan, di antaranya dengan mempercepat vaksinasi kepada kelompok sasaran melalui program Gotong Royong.

Baca juga: Penerima vaksin COVID-19 dosis pertama capai 30,18 juta orang

Di sisi lain, Kemenkes terus memperkuat kerja sama dengan TNI, Polri, dan BUMN dalam upaya mempercepat pelaksanaan program vaksinasi COVID-19.

"Kerja sama itu juga berkontribusi terhadap peningkatan percepatan penyuntikan dosis," katanya.

Sementara itu, hingga Rabu (30/6), pemerintah Indonesia telah memperoleh total 98.228.400 dosis vaksin yang terdiri atas 85 juta berupa bahan baku dan 13.228.400 dosis dalam bentuk vaksin jadi.

Vaksin tersebut berjenis Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm yang diperoleh dari hubungan bilateral maupun multilateral.

Indonesia juga pada Kamis sore kembali mendapatkan total 998.400 dosis vaksin AstraZeneca sumbangan Jepang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Kemenkes validasi data sasaran vaksinasi usia 12-17 tahun

Pada acara yang sama, Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, optimistis target 2 juta vaksinasi per hari bisa terwujud dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yang berpotensi mempengaruhi pasokan logistik vaksin.

"Hal tersebut nantinya dapat dibantu dengan dukungan organisasi masyarakat yang dapat dioptimalkan untuk mencapai target angka 2 juta vaksinasi. Untuk golongan anak-anak sendiri, dapat dilakukan dengan kolaborasi bersama sekolah-sekolah secara teknis," katanya.

Baca juga: Kemenkes sediakan sentra hingga petugas keliling vaksinasi COVID-19

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021