Mangrove berperan sebagai paru-paru dunia dengan menyerap dan menyimpan karbon biru. Oleh karena itu, upaya pelestarian mangrove di Indonesia menjadi fokus utama program perubahan iklim
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengatakan mangrove di Indonesia harus terus dilindungi karena memiliki peran penting sebagai infrastruktur alam yang berkontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

"Kalau Indonesia tidak pelihara mangrovenya, karena sebetulnya kita negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 pulaunya dengan garis pantai panjangnya 81 ribu kilometer panjangnya dan kedua terpanjang di dunia, menjadikan Indonesia rentan sekali dengan dampak langsung dari perubahan iklim dari sisi kenaikan air laut," kata Associate Director of Development YKAN Dino Prayoga dalam acara Mangrove Family Day, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan Indonesia memiliki kawasan mangrove terbesar di dunia dengan kawasan 3,3-3,5 juta hektare yang merupakan hampir 23 persen dari total mangrove dunia. Itu berarti posisi Indonesia sangat krusial dan vital.

Dikemukakannya  bahwa mangrove memiliki beragam manfaat. Dengan memiliki mangrove yang sehat di kawasan pesisir, maka ketahanan masyarakat pesisir akan meningkat terhadap perubahan iklim dan mengurangi dampak bencana alam, seperti tsunami, badai dan gelombang.

"Mangrove sebagai infrastruktur alam, dia sebagai daerah penyangga (buffer zone) di mana dia bisa menahan ombak kalau juga dari sisi abrasi juga," katanya.

Dalam mendukung pengendalian perubahan iklim, kata dia, mangrove berperan sebagai paru-paru dunia dengan menyerap dan menyimpan karbon biru. Oleh karena itu, upaya pelestarian mangrove di Indonesia menjadi fokus utama program perubahan iklim.

"Mangrove bisa memberikan sumber pangan protein bagi masyarakat sekaligus ekonominya sekaligus tempat untuk migrasi burung-burung dan banyak sekali yang kita bisa dapatkan," katanya.

Selain itu, mangrove juga berperan sebagai tempat mengasuh dan membesarkan (nursery ground) dan habitat biota yang bernilai ekonomis seperti ikan, udang dan kepiting.

Karena peran mangrove sangat krusial, maka keberadaannya sangat penting dan harus dijaga agar tetap lestari sehingga membawa lebih banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup, demikian Dino Prayoga.

Baca juga: Yayasan KAN dorong pemulihan mangrove untuk mitigasi perubahan iklim

Baca juga: Peneliti: Mangrove berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim

Baca juga: LIPI: Hutan mangrove di Teluk Ambon berkurang akibat alih fungsi lahan

Baca juga: Yayasan KAN: Alih fungsi lahan rusak hutan mangrove


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021