Untuk Bang Arsjad ini baru awal pak dalam kaitannya dengan Kadin Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 berbicara tentang Kadin di mana Pasal 11 pemerintah sebagai mitra strategis dan sekaligus pengawas terhadap Kadin dalam konteks menjalankan organisasiny
Kendari (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 dapat membantu pemerintah dalam pertumbuhan perekonomian.

"Dalam konteks ekonomi tantangan ke depan sangat besar, pertumbuhan ekonomi nasional kita di kuartal pertama masih terjadi defisit 0,75 persen. Pertumbuhan ekonomi global pun masih belum terlalu menggembirakan," katanya pada Munas ke VIII Kadin Indonesia di Kendari, Kamis.

Ia menyampaikan, harapan pemerintah pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua bisa tumbuh sampai 7 persen.

"Tapi sekarang kita sudah memperlakukan PPKM yang berskala ketat. Jadi analisa kami maksimal 7 persen. Di sinilah esensi kolaborasi kita," katanya.

Menurut Bahlil, dalam konteks itu Kadin diharapkan segera membuat pengurus dan menyusun program kerja agar bergerak bersama pemerintah dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

Dikatakannya, pemilihan ketua umum dalam proses Munas hanya bagian langkah awal dalam proses mengarungi samudra perjuangan organisasi. Munas hanya menetapkan tiga hal program kerja yakni anggaran dasar dan pemilihan ketua umum dan formatur.

"Untuk Bang Arsjad ini baru awal pak dalam kaitannya dengan Kadin Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 berbicara tentang Kadin di mana Pasal 11 pemerintah sebagai mitra strategis dan sekaligus pengawas terhadap Kadin dalam konteks menjalankan organisasinya," katanya.

Meski demikian, Bahlil mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mungkin berjalan sendiri tanpa ada dunia usaha.

Ia menilai, Kadin mempunyai posisi yang sangat strategis dari semua asosiasi, pasalnya semua himpunan di Republik ini yang mempunyai landasan yuridis undang-undang hanya Kadin.

"Ini penting, jadi HIPMI pun tidak punya undang-undang," katanya.

Bahlil juga meminta agar Munas ini adalah antiklimaks dari pertarungan panjang. Tidak perlu ada dinamika agar semua bisa berkembang ke depan secara baik.

"Dan harus bertanding untuk bersanding ndak ada lawan di dalam Kadin, sama dengan HIPMI begitu selesai udahlah. Tinggal diatur mana kelakuannya A, mana B, mana kelakuan C. Ya masing-masing diproporsionalkan berdasarkan kemampuan dan profesinya," katanya.

Baca juga: Arsjad Rasjid ditetapkan sebagai Ketum Kadin Indonesia 2021-2026

Baca juga: Ketua MPR apresiasi terpilihnya Arsjad Rasjid pimpin Kadin Indonesia

Baca juga: Airlangga ajak Kadin jadikan pandemi bentuk kemandirian jangka panjang

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021