Jakarta (ANTARA) - Jajaran dokter di Saint Petersburg berjuang meredam jumlah korban jiwa COVID-19 yang melonjak, jelang laga perempat final Euro 2020 di kota terbesar kedua Rusia itu antara Swiss kontra Spanyol pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).

Angka kematian akibat COVID-19 di Saint Petersburg mencapai lebih dari 100 orang per hari sepekan terakhir kendati otoritas setempat mengetatkan protokol kesehatan termasuk jam operasional restoran yang hanya diizinkan buka pukul 18.00 s.d. 02.00 serta pembatasan jumlah orang yang dibolehkan menghadiri acara publik.

Kapasitas penonton di Stadion Krestovsky juga dibatasi hanya 50 persen dan suporter diwajibkan selalu mengenakan masker, tetapi kasus COVID-19 tetap melonjak sebagaimana terjadi di seluruh Rusia yang menurut otoritas dikarenakan varian Delta serta rendahnya tingkat vaksinasi.

Pun demikian, kerumunan suporter besar kemungkinan akan kembali terjadi ketika Swiss meladeni Spanyol dan para pekerja medis di zona merah menyadari risiko yang mengancam.

Baca juga: Tuan rumah Euro Saint Petersburg catat rekor korban COVID-19

"Sebagai dokter saya tentu menolak penyelenggaraan ajang-ajang berpotensi kerumunan besar," kata Alexei Dmitriev yang mengenakan APD lengkap di Rumah Sakit Mariinskaya sebagaimana dilansir Reuters, Kamis.

"Tentu saja kami bersiap menghadapi lonjakan pasien lagi setelah ajang yang melibatkan massa dalam jumlah besar ini," ujarnya menambahkan.

WHO sebelumnya pada Kamis sempat menurunkan laporan peningkatan kasus COVID-19 di Eropa yang mencapai 10 persen akibat kerumunan Euro 2020 serta pelonggaran perjalanan berbagai negara.

Sedangkan UEFA menegaskan mereka sudah menyelenggarakan Euro 2020 sesuai dengan arahan otoritas kesehatan lokal.

Baca juga: Suporter yang pulang dari Euro 2020 tambah kasus COVID-19 Finlandia
Baca juga: Suporter Finlandia terpapar COVID-19 sekembalinya dari Rusia


Selanjutnya suporter Finlandia

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021