Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan ancaman nasional terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional namun bersifat kompleks, multidimensional, dan berdimensi ideologis.

"Ancaman kita saat ini tidak saja yang kasat mata seperti teroris dan kelompok kriminal bersenjata di Papua dan Poso. Tapi juga ancaman musuh yang tidak kasat mata pandemi COVID-19 saat ini yang harus kita hadapi bersama," kata Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Hal itu dikatakan Bamsoet saat membuka Kejuaraan Menembak HUT Ke-40 Satuan 81 Gultor KOPASSUS Open Championship 2021 IPSC Level 2, di Markas Kopassus, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Basarah: Presiden-Wakil Presiden tetap dipilih langsung oleh rakyat

Dia menjelaskan ancaman yang bersifat kompleks tersebut antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan masyarakat, tumbuhnya radikalisme dan terorisme, munculnya sikap disintegrasi hingga separatisme, dan beragam bentuk ancaman lainnya yang menggerus sendi-sendi persatuan serta kesatuan bangsa.

Dia menilai, keikutsertaan institusi TNI dalam penyelenggaraan kejuaraan menembak sangat relevan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi pasukan TNI untuk menjawab tantangan zaman.

"Berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi. Jika tidak siap dan waspada, bangsa Indonesia bisa tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu," ujarnya.

Menurut dia, terkait ancaman COVID-19, semua pihak harus bersatu dan terlibat aktif dalam menurunkan angka penyebaran COVID-19 yang terus melonjak tajam.

Dia menilai, partisipasi pemerintah, TNI dan Polri harus terus ditingkatkan sehingga program vaksinasi 1 juta suntikan per-hari yang ditargetkan Presiden Jokowi bisa segera tercapai.

Selain itu menurut dia, kehadiran Lomba Menembak HUT ke-40 Satuan-81 Kopassus Open Championship 2021 IPSC Level 2 akan semakin mengasah kemampuan menembak prajurit Sat-81 maupun prajurit TNI lainnya.

"Dalam kejuaraan ini ada beberapa kategori yang dilombakan antara lain tembak reaksi handgun, tembak reaksi PCC, dan tembak reaksi rifle," katanya.

Baca juga: Pimpinan MPR: Wacana Presiden tiga periode ubah konstelasi politik

Kejuaraan menembak tersebut sekaligus penggunaan perdana lapangan tembak yang diberi Brigjen TNI AD IGP Danny Nugraha Karya yang merupakan pahlawan anumerta yang gugur karena serangan teroris kelompok bersenjata di Papua.

Bamsoet mengatakan, pemberian nama IGP Danny Nugraha Karya sebagai nama lapangan tembak di Markas Kopassus, merupakan bentuk rasa hormat dan penghargaan atas jasa dan keberanian Kabinda Papua tersebut sebagai prajurit pasukan elit Kopassus.

"Penggunaan nama IGP Danny Nugraha Karya dilakukan keluarga besar Kopassus sebagai penghormatan terhadap Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha yang gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata Separatis di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada tanggal 25 April 2021," katanya.

Dia berharap setiap para prajurit Kopassus latihan menembak di lokasi tersebut akan ingat kegigihan almarhum IGP Danny Nugraha dalam melawan kelompok para separatis demi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly, dan Ketua Umum Perbakin Letjen TNI Joni Supriyanto.

Baca juga: Syarief Hasan apresiasi Jepang kirim AstraZeneca ke RI
Baca juga: MPR: Kebijakan PPKM Darurat harus dipahami masyarakat


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021