Pertumbuhan aktivitas pabrik China pada Juni turun ke level terendah dalam empat bulan
Shanghai (ANTARA) - Indeks saham unggulan China ditutup turun hampir 3 persen, menandai hari terburuknya dalam hampir empat bulan, karena investor melepas saham di seluruh papan karena kekhawatiran pertumbuhan, sehari setelah Partai Komunis China merayakan ulang tahun ke-100.

Indeks saham unggulan CSI300 turun 2,8 persen menjadi 5.081,12, sedangkan indeks Shanghai Composite turun 2 persen menjadi 3.518,76 poin. Kedua indeks mengalami penurunan persentase terbesar dalam sehari perdagangan sejak awal Maret.

Perbankan di Wall Street mengatakan pihaknya menurunkan perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi kuartal kedua China karena pelemahan makro berbasis luas yang terlihat pada April-Juni.

Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi, ditopang saham energi

Data yang dirilis Rabu menunjukkan pertumbuhan aktivitas pabrik China pada Juni turun ke level terendah dalam empat bulan, sementara indeks manajer pembelian (PMI) nonmanufaktur China juga turun pada bulan tersebut.

Morgan Stanley, dalam catatannya, dikutip dari Reuters, juga mengatakan aktivitas konsumsi terganggu oleh kebangkitan COVID-19, seperti yang terlihat di antara penumpang udara, belanja katering, dan penjualan mobil, membatasi pertumbuhan konsumsi secara keseluruhan masih di bawah tren pra-COVID-19,

Namun, pemerintah China kemungkinan tidak akan mengungkap stimulus baru untuk mendorong pertumbuhan, dan investor bahkan takut akan kemungkinan pengetatan kredit oleh Beijing.

Dalam sebuah perkiraan pada hari Jumat, manajer keuangan AS Vanguard mengatakan pelonggaran lebih lanjut oleh pembuat kebijakan China sepertinya tidak mungkin.

State Street Global Markets mengatakan sentimen investor turun tajam di Asia pada Juni, mengutip "peningkatan kekhawatiran pengetatan dari China dikombinasikan dengan ketidakpastian yang lebih besar di sekitar dampak virus corona varian Delta."

Saham perusahaan konsumen, perawatan kesehatan dan pialang termasuk di antara yang turun terbesar pada hari Jumat.

Saham properti China turun di tengah tanda-tanda pertumbuhan penjualan yang melambat dan kondisi kredit yang lebih ketat.

"Pasar modal dalam dan luar negeri akan tetap bergejolak di tengah kondisi kredit yang ketat untuk pengembang dan sentimen investor yang lemah," kata Celine Yang, wakil presiden dan analis senior Moody.

Baca juga: Indeks pasar modal Eropa naik didorong saham produsen semikonduktor
Baca juga: Saham China merosot, kenaikan real estat dibalas kerugian industri


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021