Cianjur (ANTARA) - Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit mengalami peningkatan dari 100 tabung berbagai ukuran menjadi 200 tabung setiap hari yang sudah terjadi sejak satu bulan terakhir, saat angka pasien positif meningkat.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur, Jumat, mengatakan selama satu bulan terakhir angka pasien terkonfirmasi positif di seluruh wilayah Cianjur mengalami penambahan hingga 1.000 orang lebih.

"Melonjaknya pasien positif disertai gejala mengalami peningkatan, sehingga berdampak terhadap kebutuhan oksigen untuk membantu pernafasan, sebagian besar pasien yang dirawat di HCU, ICU dan IGD membutuhkan alat bantu pernafasan.

Meningkatnya kebutuhan oksigen ungkap dia, terjadi di RSUD Cianjur, RSUD Pagelaran, RSUD Cimacan dan RS Dr Hafidz, didukung dengan stok yang memadai ditingkat distributor yang selama ini, sudah menjalin kerja sama dengan rumah sakit tersebut.

Baca juga: Seribuan karyawan pabrik diliburkan karena enam orang positif COVID-19

Baca juga: Satgas COVID-19 perketat penyekatan di dua perbatasan Cianjur


Ia menjelaskan kebutuhan oksigen untuk membantu pernafasan pasien positif dengan gejala itu, juga dibutuhkan pasien yang menjalani isolasi mandiri atau di rumah dengan biaya ditanggung sendiri karena tidak mendapat subsidi atau bantuan dari pemerintah.

"Untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri, terpaksa membeli tabung oksigen di apotek yang menyediakan lengkap dengan alat bantu pernafasan," katanya.

Meningkatnya kebutuhan oksigen untuk membantu pernafasan pasien positif COVID-19 dibenarkan pemilik apotek di Cianjur, dimana sejak satu bulan terakhir, mereka menambah stok tabung oksigen berukuran kecil lengkap dengan alat bantu pernafasan hingga 2 kali lipat.

"Biasanya kita hanya memiliki stok 5 tabung oksigen berukuran kecil, namun saat ini setiap hari ada saja yang membutuhkan, sehingga stok yang disediakan mencapai 20 tabung," kata pemilik apotek di Jalan RSUD Cianjur, Iksan.

Ia menjelaskan, seiring tingginya kebutuhan tabung oksigen, membuat harga isi ulang dan harga tabung lengkap dengan alat bantu pernafasan mengalami kenaikan dari Rp1,5 juta pertabung menjadi Rp2 juta pertabung. Sedangkan untuk isi ulang dari Rp65 ribu menjadi Rp75 ribu pertabung.*

Baca juga: Puluhan warga Girimukti terpapar COVID-19 dari klaster pengungsi

Baca juga: Seribuan anak di Cianjur terpapar COVID-19 selama pandemi

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021