Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang bisa menjadi contoh dan instrumen pendorong pemulihan ekonomi dari krisis pandemi COVID-19.

Untuk pertama kalinya, Smelter Grade Alumina (SGA) KEK Galang Batang pada Jumat, melepas ekspor sebanyak 70 ribu ton dengan nilai 21 juta dolar AS yang merupakan bagian dari target ekspor tahun pertama sebesar 1 juta ton/tahun dengan nilai ekspor 300 juta dolar AS.

“Saya harapkan langkah ekspor KEK Galang Batang ini dapat dijadikan contoh bagi KEK lain di tanah air,” ungkap Menko Airlangga yang hadir secara virtual saat melepas ekspor perdana SGA KEK Galang Batang di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat.

Airlangga menuturkan KEK Galang Batang Ekspor yang pada tahun kedua menargetkan target ekspor menjadi 2 juta ton/tahun, diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui penurunan impor produk alumina karena sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Penggunaan tenaga lokal juga menjadi utama agar manfaat dari KEK dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

“Keberhasilan KEK tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah. Pemda diharapkan dapat terus mendukung pengembangan KEK, khususnya terkait dengan perizinan daerah serta insentif pajak daerah dan retribusi daerah sesuai amanat UU Cipta Kerja,” ujar Airlangga.

Melalui komitmen investasi dan realisasi pembangunan yang cepat, lanjutnya, KEK Galang Batang akan fokus pada industri manufaktur modern, seperti industri hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan dengan didukung lokasi geografis yang sangat baik untuk berintegrasi ke dalam rantai pasok industri global.

“Sekali lagi kita bangsa Indonesia menaruh harapan bahwa KEK mampu menjadi mesin pemulihan ekonomi nasional untuk bangkit dari dampak pandemi COVID-19 dan sekaligus menjadi instrumen pendorong daya saing Indonesia di tengah arah ekonomi global pasca krisis,” tuturnya.

Sebagai KEK yang pembangunannya cukup cepat dan massive, KEK Galang Batang sudah berhasil merealisasikan rencana pembangunannya senilai Rp14 triliun dan akan mencapai Rp36 triliun di tahun 2025.

KEK merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan investasi baik dari dalam maupun luar negeri, meningkatkan ekspor, menekan impor melalui pengembangan industri substitusi impor, dan meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan.

Baca juga: TKA di-KEK Galang Batang berangsur-angsur kembali ke China
Baca juga: Pemerintah Pusat dukung pembangunan politeknik di KEK Galang Batang
Baca juga: Pemerintah dorong infrastruktur untuk pengembangan KEK Galang Batang


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021