Jakarta (ANTARA) - Honda membantah anggapan pabrikan Jepang itu memberi Red Bull power unit baru yang lebih bertenaga untuk memenangi Grand Prix Prancis Juni lalu.

Direktur teknis F1 Honda Toyoharu Tanabe menegaskan power unit baru mereka memiliki tenaga dan spesifikasi yang sama dengan versi sebelumnya.

Kecepatan Red Bull di Sirkuit Paul Ricard mengejutkan Mercedes kala itu. Max Verstappen merebut pole sebelum merebut kemenangan dari Lewis Hamilton di Le Castellet.

Hamilton mengklaim mesin baru Honda membantu Red Bull melaju 0,2 detik lebih cepat di lintasan lurus.

"Saya senang apabila itu benar, tapi itu tidak benar," kata Tanabe seperti dikutip laman resmi Formula 1.

Baca juga: Vettel seorang mentor bagi Mick Schumacher

"Di bawah regulasi saat ini, segala pemutakhiran performa tidak diizinkan diterapkan selama musim ini. Sebagai hasilnya, PU kedua kami sama dengan dengan PU pertama dalam hal spesifikasi dan performa."

Regulasi mengizinkan pabrikan power unit melaporkan perubahan di tengah musim untuk soal reliabilitas saja, oleh karena itu Tanabe mengatakan akan sulit menyelipkan perbaikan performa di mesin mereka.

"Perbaikan performa saat ini adalah hasil dari kerja keras Honda dan tim," kata dia.

"Di bawah regulasi PU, kami harus melaporkan setiap perubahan, jadi, hanya diizinkan perubahan untuk reliabilitas, alasan biaya dan logistik.

"Kemudian kami harus melaporkan secara detail kepada FIA pertama kali dan kemudian FIA menyetujui perubahan itu, FIA mendistribusikan dokumen ke pabrikan PU lain.

Baca juga: Balas Red Bull, duet Mercedes puncaki FP2 Grand Prix Austria

"Kami harus mendapatkan persetujuan dari para pabrikan PU lainnya untuk mengubah setiap bagian spesifikasi.... Dan mustahil meningkatkan performa selama musim ini. Itu jawaban saya atas kecurigaan tersebut," dia menyimpulkan.

Tanabe kemudian menjelaskan perbaikan yang terlihat mungkin karena Honda telah belajar bagaimana menjalankan power unit mereka untuk memaksimalkan performanya.

"Kami telah belajar secara bertahap bagaimana menggunakan PU ini," kata Tanabe.

"Kami memperbaiki kelemahan kami, dan kemudian kami mendorong kekuatan kami. Sebagai hasilnya, spesifikasi performa dasarnya itu sama, tapi performa di trek saya yakin lebih baik."

Pabrikan mesin Jepang itu akan meninggalkan F1 pada akhir musim ini dan Red Bull mengambil alih kekayaan intelektual mereka untuk memproduksi sendiri mesin di fasilitas yang sedang mereka bangun.

Baca juga: Verstappen puncaki FP1 GP Austria, duet Ferrari membayangi

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021