AsiaNet 90443

Beijing, 2 Juli 2021 (Antara/PRNewswire-AsiaNet) - 2020 boleh dikatakan merupakan tahun Covid-19 tetapi pada tahun yang sama, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengumumkan tercapainya pengentasan kemiskinan absolut Tiongkok di daerah pedesaan. Kuncinya adalah formula China untuk fokus pada upaya kolektif di mana daerah perkotaan dan pedesaan bekerja sama untuk mencapai kemakmuran bersama.

Tapi bisakah daerah pedesaan jatuh kembali ke dalam kemiskinan? Apakah orang masih perlu didukung untuk seterusnya? Dan bagaimana dapat mencegah orang jatuh kembali ke dalam kemiskinan? Jawaban China adalah “revitalisasi pedesaan”. Ini adalah strategi mereka untuk menghentikan hal itu.

Setahun kemudian, pada tahun 2021, sebagai bagian dari strategi tersebut, daerah pedesaan seperti desa Sanjianxi di ibu kota provinsi Shandong, Jinan, mulai bangkit dan tidak menoleh ke belakang. Sanjianxi sekarang berupaya untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri untuk lebih berkembang. Ini bertujuan untuk menjadi mandiri dengan mengembangkan tempat pariwisata lokalnya sendiri, menciptakan zona bisnis industrinya sendiri dan membangun pertanian berkelanjutan yang lebih hijau.

Tetapi bagaimana dapat menyatukan semua aspek ini untuk berfungsi? Dan bagaimana hal ini bermanfaat bagi desa? Pembawa acara Inggris Josh Arslan dari China Matters pergi untuk mencari tahu. Dia berbicara dengan seorang wanita yang berada di balik transformasi Sanjianxi serta kehidupan banyak orang di desa. Dan yang lebih penting, Josh bertanya apakah ini adalah “proyek percontohan” di mana jika berhasil, dapat direplikasi di daerah pedesaan lainnya di China? Dan apakah itu bisa berlangsung selama mempersempit kesenjangan desa-kota yang sudah berlangsung lama di negara itu untuk meningkatkan standar hidup penduduk pedesaan ke tingkat rekan-rekan perkotaan mereka?


Kontak: Li Siwei
Tel: 008610-68996566

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021