Jeddah (ANTARA News) - Lebih dari 1,5 juta jamaah calon haji telah tiba di tanah suci melalui Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) di Jeddah dan Bandara Amir Mahmud bin Abdul Azis (AMMA) di Madinah, dua bandara yang menjadi pintu masuk utama jamaah haji dunia.

"Kami berharap tidak ada lagi jamaah haji terlantar yang lolos masuk ke tanah suci. Izin berhaji saat ini kami perketat," kata Gubernur Mekkah Pangeran Khaled Al-Faisal seperti dilansir arabnews di Jeddah Kamis (4/11).

Pangeran Khaled, didampingi oleh Gubernur Jeddah Pangeran Mishaal bin Majed dan Menteri Haji Fuad Al-Farsy, menyempatkan memeriksa pengaturan dan prosedur yang ada di Terminal Haji untuk melayani para jamaah.

Gubernur Makkah juga mengingatkan agar pembawa dokumen haji palsu agar ditindak tegas. "Kami sedang menjalankan operasi khusus musim haji selama 34 hari," kata Abdullah Rehaimi, presiden Otorita Jenderal Perhubungan Udara Arab Saudi.

Ia menambahkan terminal haji Bandara KAIA Jedah, yang berdiri di atas lahan seluas 90.000 meter persegi, bisa memproses jamaah haji 3.800 orang per jam.

Selain melalui Bandar udara, jamaah calon haji juga datang melalui pelabuhan laut. Dalam kunjungan tersebut Gubernur Mekkah mengunjungi Jeddah Islamic Port dan menerima sekelompok calon haji yang datang dari Sudan dengan kapal. Pangeran Khaled juga memeriksa perluasan stasiun kontainer di bagian utara pelabuhan. Untuk proyek itu Saudi mengeluarkan biaya 543 juta real.

Sementara itu di bidang pelayanan kesehatan haji, Menteri Kesehatan Saudi Abdullah Al-Rabeeah meningkatkan koordinasi antarkementerian di pemerintaan Saudi. Hal kritis yang ia soroti adalah upaya untuk memerangi penyakit massal menular.

"Pertemuan tersebut juga memutuskan untuk mendirikan sebuah departemen terpadu untuk mengalihkan kasus-kasus darurat, ke rumah sakit yang berbasis di Mina," kata Menteri Kesehatan.

Di bidang transportasi, polisi lalu lintas telah menyelesaikan rencana lalu lintas haji untuk tahun ini haji. Asisten Komandan Bidang Transportasi Haji Arab Saudi, Mayor Jenderal Suleiman Al-Ajlan, mengatakan kendaraan yang tidak berlisensi membawa jamaah haji juga akan ditahan.

Hal ini berlaku hingga 12 Dzulhijah atau tiga hari setelah puncak haji. "Jika ada yang lolos dan diketahui melewati pintu masuk Mekkah maka akan kami denda 1500 real. Namun jika ditemukan kendaraan lolos masuk hingga ke pelataran Masjidil Haram maka akan kami denda 3000 real," kata Al-Ajlan.

Kereta Monorail Armina, lanjut Al Ajlan juga cukup membantu. Kereta Api Mashair tersebut akan mengurangi beban jalan raya dengan membawa jamaah sedikitnya 160.000 orang.
(E001/T010)

Copyright © ANTARA 2010