Perusahaan berkomitmen melayani kebutuhan internet bagi masyarakat di perdesaan dan pelosok Nusantara, yang dilakukan sejalan dengan arahan dan komunikasi yang konstruktif dengan regulator
Jakarta (ANTARA) - Operator telekomunikasi Net1 Indonesia menyatakan siap mendukung pemerintah yang sedang berupaya memacu ketersediaan jaringan internet untuk wilayah perdesaan.

Meskipun pengguna internet di Indonesia terus naik mencapai 196,7 juta, namun ketimpangan akses internet antara perdesaan dan perkotaan masih menjadi persoalan mendasar. “Perusahaan berkomitmen melayani kebutuhan internet bagi masyarakat di perdesaan dan pelosok Nusantara, yang dilakukan sejalan dengan arahan dan komunikasi yang konstruktif dengan regulator,” kata Advisor Net1 Indonesia Rudy Martinez, di Jakarta, Sabtu.

Menurut Rudy, berbeda dengan wilayah perkotaan, terutama yang berada di Pulau Jawa, akses internet di perdesaan terutama kategori daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) harus terus ditingkatkan untuk mengatasi kesenjangan digital di Tanah Air.

Seperti diketahui, wilayah perkotaan di Pulau Jawa menyumbang lebih dari 55 persen pertumbuhan internet di Indonesia. Sementara itu, sebanyak 12.548 desa belum memiliki akses layanan internet, di mana dari jumlah itu sebanyak 9.113 desa di antaranya berada di daerah 3T.

Ia menjelaskan, saat ini Net1 melayani lebih dari 85.000 pelanggan yang tersebar di seluruh Nusantara, di antaranya di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Perusahaan juga memberikan akses internet gratis di 120 sekolah dan 200 rumah sakit. Selain itu, 150 Puskesmas diperkirakan juga akan mendapatkan akses internet gratis sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility Net1.

Namun dalam memperluas layanan, Net1 saat ini sedang menghadapi persoalan kewajiban membayar Biaya Hak Pengguhaan (BHP) frekuensi.

“Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada kepentingan nasional dengan melayani kebutuhan internet masyarakat di 3T. Untuk itu, kami berkomunikasi intens dengan Kominfo dalam menyelesaikan kewajiban BHP," kata Rudy.
Baca juga: Operator Net1 lindungi hak pelanggan selama gangguan jaringan

4G LTE

Net1 Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI), merupakan satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menggunakan frekuensi 450 MHz dengan teknologi 4G LTE (Long Term Evolution).

BTS berfrekuensi 450 MHz dapat menjangkau area dengan luas lebih dari 50 km dan sangat cocok untuk daerah-daerah berwilayah luas dengan tingkat kepadatan yang rendah seperti Indonesia.

Mantan Presiden Direktur Net1, Larry Ridwan mengatakan Net1 Indonesia yang hadir sebagai entitas baru pemain telekomunikasi di Indonesia merupakan operator yang tidak tergiur dengan ceruk pasar telekomunikasi di perkotaan. Namun, lebih memilih melayani kebutuhan internet untuk masyarakat di perdesaan dan daerah tertinggal.

Larry membeberkan ihwal kehadiran Net1 di Indonesia pada 2015 yang diawali masuknya sebuah perusahaan asal Skandinavia, terbilang sebagai operator ketiga terbesar di Norwegia, yang sudah berpengalaman di bisnis internet berbasis frekuensi 450Mhz, sedang memperluas jaringan bisnisnya dengan sasaran pertama di Asia.

Net1 Group pada akhirnya masuk ke pasar Indonesia dengan melakukan investasi di PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia yang kemudian menjadi pemegang saham mayoritas pada 2017. Selain di Indonesia, Net1 Group juga berinvestasi pada frekuensi rendah yang sama di Filipina.

“Tidak mudah menyediakan layanan internet di daerah perdesaan dan pelosok di wilayah Indonesia. Selain tantangan geografis, masyarakat di desa awalnya mengira kami ingin menawarkan pinjaman dan bukan langganan internet,” ujar Larry.

Net1 sudah menjadi merk layanan utama perusahaan sejak meluncurkan layanan 4G LTE pada seluruh jangkauan jaringan perusahaan pada 2017. Karena itu, perubahan entitas korporat merupakan bagian dari penyelarasan branding korporat dan citra korporat Net1 International.
Baca juga: Biznet segera buka layanan internet di Labuan Bajo dan Kupang
Baca juga: PLN ekspansi bisnis ke jasa layanan internet serat optik
Baca juga: Diskominfo Garut perluas layanan jaringan internet hingga pelosok desa

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021