Bengkulu (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu menyatakan bahwa hingga sekarang calon haji asal Provinsi Bengkulu yang wafat di Tanah Suci hanya satu orang, yang disebabkan gangguan saluran pernapasan.

"Calon haji tersebut meninggal dunia di Kota Madinah, Arab Saudi, pada 29 Oktober 2010, setelah mendapat perawatan dari Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) karena gangguan pernapasan," kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji, Zakat, dan Wakaf, Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Bengkulu, Zahdi Taher, Senin.

Calon haji yang wafat itu bernama Ardi bin Karni, asal Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Ardi bin Karni wafat dalam usia 55 tahun.

Sebelumnya, almarhum telah mendapat perawatan oleh tenaga medis yang tergabung dalam BPHI dan telah dikebumikan oleh pemerintahan setempat, ujarnya.

Ia mengatakan, dari jumlah calon haji asal Provinsi Bengkulu sebanyak 1.668 orang, hanya satu yang telah wafat dan sisanya dalam kondisi sehat. Dia berharap, jamaah calon haji yang meninggal dunia selama menjalankan ibadah di Tanah Suci dapat terus berkurang.

Pada musim haji tahun lalu, katanya, jamaah yang meninggal dunia saat proses penyelenggaraan haji hingga kepulangan ke Tanah Air sebanyak enam orang.

Kondisi kesehatan jamaah asal daerah itu pada dasarnya tidak mempunyai hambatan karena beberapa orang saja yang mengalami sakit ringan yaitu mengidap batuk, pilek, yang dapat disebabkan karena perubahan iklim.

"Pemerintah Provinsi Bengkulu mengimbau kepada seluruh jemaah untuk selalu meningkatkan stamina dengan mengutamakan pola makan yang sehat dan teratur sesuai petunjuk tim kesehatan yang ada," imbuhnya.

Sementara, keluarga yang ada di Tanah Air hendaknya tidak berlebihan mengkhawatirkan kesehatan anggota keluarganya yang sedang menunaikan ibadah haji tersebut, agar sepenuhnya menyerahkan kepada petugas dalam menuntun prosesi peribadatan.

Begitu juga terhadap kesehatan jamaah, katanya, pemerintah telah mengirim petugas kesehatan sebanyak 15 orang terdiri 5 orang tenaga dokter dan 10 perawat kesehatan untuk membantu jamaah asal daerah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari Tim Kesehatan Haji Indonesia dari pemerintah pusat.

(ANT-150/A041/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010