Kendari (ANTARA) - Manajemen Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari menyiapkan berbagai langkah antisipasi penanganan dan pelayanan terkait melonjaknya kasus COVID-19 di daerah itu.

"Di Kota Kendari berdasarkan data yang diperoleh dari update satgas COVID-19 pada Ahad (4/7) pukul 17.00 WITA, ada tambahan 81 orang positif COVID-19," kata Dirut RSUD Kendari, dr Sukirman, di Kendari. Senin.

Untuk itu, kata dia, berkaca terhadap lonjakan kasus COVID-19 tersebut maka pemerintah Kota Kendari telah melakukan langkah antisipatif.

"Rumah Sakit Kota Kendari telah merawat pasien COVID sejak sepekan yang lalu, kapasitas ruangan masih mencukupi sampai hari ini," ujar dr. Sukirman.

Baca juga: Presiden Jokowi doakan Wali Kota Kendari cepat sembuh dari COVID-19

Baca juga: Presiden Joko Widodo tinjau vaksin COVID-19 UMKM di Kendari


Alternatif yang akan dilakukan RSUD Kota Kendari apa bila ruangan perawatan tidak mencukupi.

"Kita sudah menyiapkan beberapa alternatif, minta maaf kalau ada lonjakan dan kita tidak mampu menampung semua pasien yang akan datang untuk melakukan perawatan. Insya Allah sebentar kita akan bicarakan dengan dinas terkait apakah kita akan perintahkan rumah sakit swasta juga akan menerima atau ada apakah ada ruang perawatan puskesmas yang dapat kita jadikan alternatif atau dan lain sebagainya, nanti kita akan bicarakan dengan dinas terkait," kata Sukirman.

Mengenai pasien COVID sampai saat ini yang dirawat di RSUD Kota Kendari berjumlah 91 orang yang diutamakan yang membutuhkan oksigen, untuk pasien yang memiliki gejala ringan, situasi normal dilakukan isolasi mandiri di rumah dan dalam pengawasan tim kesehatan, kalau ada keluhan bisa menghubungi Rumah Sakit Kota Kendari.

"Alhamdulillah untuk ketersediaan oksigen di RSUD Kota Kendari masih tersedia dan kita belum mengalami kekurangan, masih tersuplai apa yang kita butuhkan dan kita suda antisipatif dengan melonjaknya pasien COVID-19," ujar Sukirman.

Untuk pasien COVID-19 yang meninggal dunia sejak melonjaknya kasus positif yang dirawat di RSUD Kota Kendari sampai saat ini ada 11 orang.

Untuk itu Sukirman mengharapkan kepada masyarakat Kota Kendari jangan termakan berita hoaks.

"Kami mengharapkan masyarakat tidak dengar berita-berita hoaks, dengarlah berita resmi dari pemerintah, dengarlah arahan pemerintah bagaimana mengantisipasi melonjaknya kasus COVID-19 ini. Dan yang terutama kita banyak berdoa kepada Allah SWT agar terbebaskan dari musibah dan ujian ini," kata Sukirman.

Pemerintah Kota Kendari selalu mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kota jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan 5M dengan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas serta yang utama agar di rumah saja kalau tidak ada keperluan mendesak agar kita terhindar dari COVID-19.*

Baca juga: Wali Kota Kendari terkonfirmasi positif COVID-19

Baca juga: Pengusaha tempuh jalur hukum minta Munas Kadin ditunda

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021