Baghdad (ANTARA) - Sebuah pesawat nirawak (drone) yang bermuatan bahan peledak menyerang bandara Erbil di Irak utara pada Selasa (6/7), menyasar pangkalan Amerika Serikat di lapangan bandara, kata sumber keamanan Kurdi.
 
Sirene meraung-raung dari konsulat AS di kota itu, yang merupakan ibu kota Kurdistan Irak, kata sumber tersebut.

Penerbangan ditangguhkan setelah serangan itu, kata mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan pihaknya mengetahui laporan tentang serangan pesawat tak berawak, tetapi informasi awal tidak menunjukkan ada kerusakan struktural maupun korban. 

Juru bicara militer AS lainnya, yang mengutip informasi awal, mengatakan satu pesawat tak berawak "menghantam" di dekat Erbil, tetapi tidak ada laporan soal orang cedera atau kerusakan apa pun.

Serangan itu terjadi sehari setelah roket dan pesawat tak berawak menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad, yang menampung pasukan AS, dan Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Pada April, sebuah pesawat tak berawak menjatuhkan bahan peledak di dekat pasukan AS yang ditempatkan di bandara Erbil. 

Serangan itu merupakan yang pertama diketahui dilakukan oleh pesawat tak berawak terhadap pasukan AS di Erbil, di tengah gelombang serangan roket ke pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS dan kedutaan di Baghdad. Washington menuding milisi dukungan Iran sebagai pihak yang melakukan serangan-serangan itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS serang bangunan milisi yang didukung Iran di Suriah

Baca juga: Irak, AS tegaskan komitmen untuk penarikan pasukan

Baca juga: Denmark, Latvia pindahkan pasukan dari Irak


 

Benteng Erbil di Irak ramai kunjungan usai pembatasan dilonggarkan

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021