Pemerintah juga menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi melalui kebijakan yang diperpanjang implementasinya
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede menyebutkan realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga semester I 2021 telah mencapai Rp252,3 triliun atau 36,1 persen dari pagu Rp699,43 triliun.

"Realisasi PEN terus diakselerasi hingga mencapai Rp252,3 triliun dan pemerintah mendorong terus kendala-kendala yang muncul dalam penyerapan dan implementasi program," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Raden mengatakan realisasi anggaran PEN sebesar Rp252,3 triliun tersebut di antaranya meliputi PKH sebesar Rp13,96 triliun bagi 9,9 juta KPM dari total alokasi untuk tahun ini sebesar Rp28,31 triliun untuk 10 juta KPM.

Baca juga: Wapres: Pemerintah pertimbangkan tambahan anggaran untuk PEN

Kemudian, kartu sembako yang realisasinya hingga Juni 2021 sebesar Rp17,75 triliun untuk 15,9 juta KPM dari total alokasi 2021 sebesar Rp40,19 triliun bagi 18,8 juta KPM.

Realisasi BLT dana desa sampai Juni mencapai Rp4,99 triliun bagi 5 juta KPM dari total pagu Rp28,8 triliun untuk tahun ini bagi 8 juta KPM.

Realisasi juga terdiri atas kartu prakerja yang hingga semester I-2021 mencapai Rp10 triliun kepada 2,8 juta peserta dari total pagu Rp20 triliun.

Ia melanjutkan, di tengah PPKM mikro dan PPKM darurat, pemerintah juga menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi melalui kebijakan yang diperpanjang implementasinya.

Perpanjangan implementasi insentif pemerintah meliputi diskon listrik dari enam bulan menjadi sembilan bulan yaitu sampai September dengan sasaran 32,6 juta pelanggan dan total anggaran Rp7,58 triliun dari alokasi semester I Rp5,67 triliun dan penambahan Rp1,91 triliun.

Bantuan rekening minimum dan biaya beban atau abonemen juga diperpanjang menjadi sembilan bulan yaitu sampai September dengan sasaran 1,14 juta pelanggan dan total anggaran Rp1,69 triliun yaitu dari alokasi semester I Rp1,27 triliun dan tambahan dana Rp0,42 triliun.

Bantuan produktif ultramikro (BPUM) turut diperpanjang menjadi sembilan bulan yaitu sampai September dengan penambahan target sebanyak 3 juta penerima baru dan total anggaran Rp15,36 triliun bagi 12,8 juta usaha mikro.

Bansos tunai diperpanjang dua bulan dengan 10 juta KPM dan total anggaran Rp18 triliun yaitu dari alokasi semester I Rp11,9 triliun dan terdapat tambahan Rp6,1 triliun.

Baca juga: Indef: Realisasi PEN seharusnya capai 50 persen di kuartal II 2021
Baca juga: BPK identifikasi 6 masalah pelaksanaan program penanganan COVID-19

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021