Pretoria (ANTARA) - Atraksi bela diri pencak silat yang diikuti oleh para pelajar dari Sekolah Muslim Bosmont Johannesburg yang mewaliki Indonesia, ikut meramaikan acara "Parade Piala Dunia 2010" di Ibukota Pretoria, Kamis.

Parade tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara yang diadakan oleh Pemerintah Kota Pretoria dalam memeriahkan pesta Piala Dunia 2010 yang akan digelar Jumat (11/6).

Sebanyak 39 pelajar setingkat SD tersebut dipimpin oleh Ketua Asosiasi Pencak Silat Afrika Selatan, Sariat Arifia, untuk bergabung dengan delegasi dari berbagai negara yang menampilkan kebudayaan khas mereka masing-masing.

Parade tersebut digelar oleh pemerintah kota Pretoria bekerja sama dengan panitia lokal Piala Dunia 2010 sebagai bagian dari rangkaian acara untuk menyambut pesta sepak bola dunia yang untuk pertama kali digelar di benua Afrika itu.

"Delegasi Indonesia diwakili oleh cabang pencak silat yang kebetulan berasal dari perguruan yang berafiliasi dengan Al Azhar di Jakarta," kata Sariat yang memimpin rombongan bersama pelatih Priharjono dan Alwi itu.

Kedatangan rombongan silat tersebut cukup menarik perhatian warga Pretoria yang datang ke Burger Park, sebuah taman seluas sekitar dua hektare di Kota Pretoria tersebut.

Pencak silat hampir tidak dikenal oleh masyarakat umum di Afrika Selatan, kecuali masyarakat keturunan Melayu yang beragama Islam.

Meski belum mengenal pencak silat, tampak masyarakat Kota Pretoria, terutama kaum muda, sangat menikmati berbagai atraksi yang ditampilkan, di antaranya perkelahian dengan menggunakan golok.

Sekitar 1.000 penonton yang mengelilingi arena pertunjukan, tampak tidak beranjak sampai atraksi yang berlangsung sekitar tiga puluh menit tersebut benar-benar tuntas.

"Kita memang sengaja memilih musik pengiring dengan irama yang cepat, disesuaikan dengan karakter orang sini yang sangat dinamis. Kalau kita tampilkan gendang pencak, mungkin penonton bisa bosan," kata pelatih Priharjono yang akrab disapa Kak Jojo oleh murid-muridnya.

Menurut Jojo, saat ini terdapat sekitar 250 pesilat yang tersebar di seluruh Afrika Selatan dan jumlah tersebut diharapkan terus bertambah dalam waktu dekat.

"Bulan September mendatang, untuk pertama kali akan digelar kejuaraan silat Ambassador Cup. Dari situ kita berharap masyarakat Afrika Selatan mulai mengenal apa itu olah raga bela diri silat," kata Jojo yang baru enam bulan menjadi pelatih di Sekolah Muslim Bosmont, Johannesburg.
(A031/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010