Jakarta (ANTARA) - Mimpi Roger Federer menyamai rekor sembilan titel Wimbledon sirna menyusul kekalahan 6-3, 7-6(4), 6-0 di perempat final atas petenis Polandia Hubert Hurkacz pada Rabu.

Sebelum turnamen berdurasi dua pekan itu digelar, Hurkacz yang menjadi unggulan ke-14 memenangi hanya empat pertandingan di lapangan rumput tapi tidak ada yang menyangka bahwa di balik kurangnya pengalaman di lapangan rumput ia menampilkan permainan yang menakjubkan melawan idola masa kecilnya.

Sorak sorai dan tepuk tangan dengan berdiri dari penonton tak mampu menyelamatkan Federer dari pembantaian di Centre Court hari itu saat tubuhnya yang berusia 39 tahun pada akhirnya menyerah.

Forehand Federer yang mengarah ke tramline memberi Hurkacz kemenangan terbesar dalam kariernya saat para fan tertegun mendapati itu merupakan penampilan terakhir sang petenis Swiss di Wimbledon.

Tak ada cara yang lebih kejam dari kalah 0-6 di set terakhir dalam penampilan ke-22 Federer di turnament tersebut.

Federer, pemegang rekor 20 titel Grand Slam, mengejar rekor sembilan gelar Martina Navratilova di All England Club.

Baca juga: Federer menjadi petenis putra tertua ke perempat final Wimbledon
Baca juga: Federer singkirkan petenis Inggris terakhir di sektor putra Wimbledon


"Saya tidak tahu apakah kita akan melihat orang hebat itu lagi di sini," kata mantan juara Boris Becker, menyuarakan kekhawatiran ribuan fan yang memadati All England Club untuk menyaksikan Federer serta jutaan pemirsa di televisi.

Hurkacz baru berusia dua tahun ketika Federer debut di Wimbledon pada 1999 dan berusia enam tahun ketika petenis Swiss itu memenangi titel pertama Grand Slamnya pada 2003.

Dia akan berharap menjaga rentetan kemenangannya di turnamen tersebut di mana ia tak hanya mengalahkan Federer tapi juga menyingkirkan petenis peringkat dua dunia Daniil Medvedev satu hari sebelumnya.

"Sangat spesial bagi saya bermain di lapangan spesial ini melawan Roger, ini mimpi yang menjadi kenyataan," kata petenis berusia 24 tahun itu, yang akan menghadapi Matteo Berrettini atau Felix Auger Aliassime untuk memperebutkan satu tempat di final.

"Saya sangat bangga dan sangat senang berada di sini. Saya tidak sabar menunggu yang berikutnya."

Ketika ditanya apakah dia mengira bisa menang, Hurkacz menjawab: "Kemungkinan tidak".

Baca juga: Roger Federer masuk dalam tim Swiss ke Olimpiade Tokyo
Baca juga: Barty singkirkan rekan senegara di perempat final Wimbledon
Baca juga: Penonton penuh dongkrak semangat Sabalenka menuju semifinal Wimbledon

Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021