Makassar (ANTARA) - Pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Makassar dengan anggaran sebesar Rp36,7 miliar mulai dilaksanakan yang diawali dengan pemancangan batu pertama (groundbreaking) di Jalan Amanagappa.

Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Andi Sundari di Makassar, Kamis, mengatakan, dengan pemancangan batu pertama ini diharapkan bisa segera dikebut pekerjaannya sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan oleh kontraktor.

"Kita berharap kantor Kejari Makassar yang direncanakan dibangun dengan tujuh lantai ini bisa memaksimalkan kerja-kerja penegakan hukum di masyarakat dan pembangunannya bisa rampung sesuai dengan waktu yang ditentukan," ujarnya.

Andi mengatakan, sejak berdirinya kantor Kejari Makassar tahun 1978 hingga sekarang, gedung yang ada sudah tidak memadai lagi dan kondisi gedung sudah tidak layak lagi.

Dia menyebutkan, pegawai Kantor Kejari Makassar yang jumlahnya ratusan itu mampu menyelesaikan perkara atau kasus sekitar 150 per bulannya.

Baca juga: Pemkot-Kejari Makassar temui KPK membahas aset daerah
Baca juga: Kejari kejar tunggakan iuran BPJS Ketenagakerjaan Rp3,7 miliar


Gedung yang berdiri sejak tahun 1978 sudah tidak memadai untuk menampung ratusan pegawai Kejaksaan, dengan rata rata penyelesaian kasus 150 per bulan.

"Awalnya pembangunan gedung rencananya empat lantai, namun sudah tidak memenuhi standar karena antisipasi penambahan pegawai dan pelayanan publik sehingga dijadikan enam lantai," katanya.

Gedung Kajari Makassar itu dibangun di atas tanah seluas 247 meter persegi, didirikan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan Kejari Makassar yang semakin komplek.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang menghadiri pemancangan beton itu mengatakan seperti yang diutarakan Kajari Makassar terkait kondisi gedung Kejari lama yang memang sudah tidak memadai lagi digunakan untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat.

"Bangunan itu seperti manusia, ada bangunan yang berwibawa dan ada juga yang tidak berwibawa. Untuk itu, kami atas nama Pemerintah Kota Makassar merumuskan bagaimana kantor Kejaksaan dilihat berwibawa dengan cara kita merubah kantor lebih baik," katanya.
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021