Berlin (ANTARA) - Jerman berencana menetapkan seluruh Spanyol sebagai wilayah berisiko COVID-19, tulis surat kabar grup Funke yang mengutip pejabat pemerintah, Kamis (8/7).

Dengan penetapan itu, turis dan warga Jerman yang baru tiba di Tanah Air mereka wajib menyerahkan hasil tes negatif COVID-19 untuk menghindari karantina.

Tingkat infeksi COVID-19 di Spanyol naik dua kali lipat dalam sepekan terakhir saat varian Delta menyasar kalangan muda usia yang tidak divaksin COVID-19. Jerman sebelumnya hanya menetapkan segelintir wilayah di Spanyol berisiko.

Baca juga: Infeksi COVID di Spanyol terus bertambah

Tingkat infeksi di Spanyol dalam 14 hari terakhir melonjak dari 117,2 kasus per 100.000 orang pekan lalu menjadi 252 kasus, menurut data kementerian. Kondisi itu kembali menempatkan Spanyol di atas ambang batas risiko ekstrem 250 kasus.

Di kalangan usia 20-29 tahun, jumlah kasus naik menjadi 814 per 100.000 orang, melonjak hampir 100 kasus sejak Selasa.

Jerman pada Kamis melaporkan 970 kasus dan 31 kematian baru. Tingkat kejadian sepekan mencapai 5,2 per 100.000 orang.

Funke menyebutkan Jerman juga berencana menetapkan Siprus sebagai wilayah dengan tingkat insidensi tinggi, artinya pelancong yang datang harus dikarantina. Masa karantina dapat dipersingkat asalkan mereka terbukti negatif COVID-19 lima hari setelah kedatangan.

Baca juga: Pemerintah Jerman kritik UEFA soal kapasitas penonton Euro 2020

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021