Saat ini dari target output yang telah ditetapkan sebanyak 96 orang, penerima manfaat dari pelatihan ini telah mencapai 380 orang
Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Singapura semakin memperkuat kerja sama dalam upaya pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten khususnya mampu menguasai perkembangan Teknologi Industri 4.0, di mana langkah strategis tersebut salah satunya diwujudkan melalui kolaborasi antara BPSDMI Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI dengan Singapore Polytechnic.

“Ini merupakan komitmen nyata dari kami dalam mendukung program pemerintah pada implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang salah satu tujuannya adalah menghasilkan SDM industri yang siap memasuki era Industri 4.0,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan di Jakarta, Jumat.

Arus mengemukakan pada tahun 2018-2019 Kemenperin telah memfasilitasi pelatihan sebanyak 100 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) produktif. Pelatihan ini hasil dari program link and match antara SMK dengan industri di seluruh wilayah Indonesia, yang berhasil melibatkan 500 guru penerima manfaat dari program tersebut.

“Kegiatan pelatihan dilaksanakan di kampus ITE Singapura yang didukung oleh Temasek Foundation,” ungkapnya.

Pada 2020 Temasek Foundation kembali mendukung program kolaborasi antara BPSDMI Kemenperin dengan Singapore Polytechnic dalam program pelatihan SDM industri 4.0 melalui hasil MoU yang ditandatangani tahun 2019 lalu.

Baca juga: Indonesia perlu tingkatkan kemampuan SDM hadapi industri 4.0

“Saat ini dari target output yang telah ditetapkan sebanyak 96 orang, penerima manfaat dari pelatihan ini telah mencapai 380 orang. Ini artinya hampir empat kali lipat dari target,” kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Kemenperin Iken Retnowulan.

Gerald Yeo selaku Senior Director Temasek Foundation menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung program pengembangan SDM yang diinisiasi oleh Kemenperin dalam bentuk peningkatan kompetensi tenaga pengajar yang akan melakukan multiplikasi kepada lebih banyak orang.

“Melihat kesuksesan penyelenggaraan pelatihan ini, Temasek berniat untuk melanjutkan kerja sama seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Deputy Principal Singapore Polytechnic Georgina Phua menyampaikan apresiasinya kepada para peserta yang antusias mengikuti semua rangkaian pelatihan ini walaupun dihadapkan dengan kondisi yang mengharuskan pelatihan dilaksanakan secara online karena dampak pandemi.

“Singapore Polytechnic membuka peluang untuk kerja sama lanjutan untuk bidang teknis yang lebih luas,” ucapnya.

Arus menambahkan, kerja sama baik antara Indonesia dengan Singapura ini dapat terus berlanjut.

“Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Singapura, Temasek Foundation dan Singapore Polytechnic untuk dukungan dan kerja samanya dalam upaya peningkatan kualitas SDM di Indonesia, khususnya kompeten dalam bidang industri 4.0,” ujarnya.

Baca juga: Lewat PIDI 4.0, Kemenperin akselerasi pengembangan SDM industri

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021