Jakarta (ANTARA) - Industri otomotif terlihat mulai bergeser dan memanfaatkan ruang-ruang digital untuk melakukan pemasaran agar tetap bisa bertahan mempertahankan ekonomi di tengah keterbatasan aktivitas seperti yang saat ini tengah dialami masyarakat Indonesia menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

Dalam riset berjudul “Automotive Industy Outlook 2021” yang dikerjakan oleh perusahaan konsultasi Inventure menemukan hal penting untuk mengembangkan industri otomotif tetap bergerak salah satunya mengembangkan kanal digital bagi untuk menggaet pelanggan.

Baca juga: "Automotive tourism" bisa populerkan destinasi super prioritas

"Sejak tahun lalu, pergeseran ke ranah digital ini terlihat di sektor otomotif, mulai dari peluncuran model baru, hingga berbagai informasi tentang modifikasi mobil. Ini momentum yang perlu dimanfaatkan dengan baik bagi brand otomotif untuk semakin meningkatkan keberadaan mereka di platform digital agar lebih banyak audiens yang terjangkau di tengah keterbatasan akses secara offline," kata Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.

Digitalisasi penting untuk merespon ekonomi saat ini yang ingin mengurangi kontak langsung selama masa pandemi. Pelaku bisnis harus mulai merangkul konsumen melalui kanal digital dengan melakukan promosi menggunakan saluran pemasaran digital untuk menjual produk kendaraan bermotor kepada konsumen.

Salah satu platform yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan ini adalah platform distribusi video singkat TikTok, ditemukan bahwa konten otomotif di TikTok juga mulai menarik perhatian pengguna.

Hal itu ditandai dengan peningkatan jumlah views hingga 5,1 kali lipat sejak tahun lalu. Bukan hanya untuk menikmati konten, berdasarkan hasil survei TikTok terhadap ratusan pengguna di Indonesia, lebih dari 70 persen responden merasa tertarik membeli mobil dari segala jenis, khususnya berbahan bakar bensin. Pengguna TikTok yang menyukai konten otomotif, sebagian besar juga memiliki irisan ketertarikan pada bidang teknologi.

Baca juga: Optimisme di tengah tantangan berat industri otomotif pada semester II

Dalam kategori otomotif di TikTok, berbagai tren tercipta hingga banyak pengguna TikTok spesialis bidang otomotif menciptakan konten yang kreatif. Mulai dari inspirasi unggahan konten otomotif dari tagar #Mobil, #Motor, #Sunmori, dan #Otomotif, informasi seputar tips otomotif seperti ulasan mobil atau tips menerobos banjir anti mogok, hingga konten hiburan yang mengangkat fitur canggih di mobil ataupun sketsa komedi dengan objek kendaraan.

Tingginya minat dan luasnya ruang kreativitas yang bisa diangkat dari konten otomotif di TikTok diakui oleh salah satu kreator otomotif TikTok yaitu Ditra Yuda (@ditra.yuda).

"Berawal dari berbagi tips seputar belajar menyetir, ternyata konten simpel seperti ini menarik banyak views dan interaksi di TikTok. Akhirnya bisa berkembang konten tips lainnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pengguna. Konten relatable seperti ini akhirnya menarik brand untuk berkolaborasi, salah satunya saya bisa punya kesempatan me-review produk ataupun jasa dari brand yang berkaitan dengan otomotif secara langsung," kata Ditra.

Komunitas pengguna TikTok di Indonesia menunjukkan minat yang lebih tinggi untuk membeli kendaraan bermotor dibandingkan non-pengguna TikTok, seperti yang terungkap dari survei Global Web Index.

"Di masa seperti sekarang ini, brand otomotif dapat memanfaatkan platform seperti TikTok sebagai digital showroom tak hanya untuk memasarkan produknya, tetapi bisa juga untuk terhubung dengan konsumen melalui konten-konten informatif, inspiratif, serta menghibur," kata Head of Business Marketing TikTok Indonesia Sitaresti Astarini.

Baca juga: Diskon PPnBM diperpanjang, industri otomotif bersiap genjot produksi

Baca juga: Industri otomotif terbesar kelima penyumbang devisa

Baca juga: Relaksasi PPnBM terbukti genjot pendapatan industri otomotif

Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021