Koperasi simpan pinjam juga harus melakukan inovasi diversifikasi bisnis usaha
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan pengembangan 500 koperasi modern pada 2024 mendatang sebagaimana target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Khusus terkait koperasi, ditargetkan peningkatan kontribusi PDB koperasi terhadap PDB nasional sebesar 5,5 persen dan pengembangan 500 modern pada akhir tahun 2024," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim dalam Webinar Hari Koperasi "Menciptakan Ekosistem Koperasi Berbasis Anggota Menuju Koperasi Modern" di Jakarta, Sabtu.

Arif menuturkan guna mewujudkan target tersebut serta rebranding koperasi sebagai entitas bisnis modern, pihaknya telah menerapkan sejumlah strategi.

Strategi pengembangan yang dilakukan antara lain pengembangan model bisnis koperasi melalui koperasi pangan seperti yang dilakukan di Lampung dan Aceh.

Selanjutnya, penguatan kelembagaan dan usaha anggota koperasi melalui strategi amalgamasi seperti pengembangan grup koperasi integratif yang dipraktikkan di NTB. Melalui strategi tersebut, koperasi melakukan diversifikasi usaha yang semula koperasi kredit menjadi berbagai lini usaha lain.

Strategi berikutnya adalah pengembangan factory sharing dengan kemitraan terbuka agar terhubung dalam rantai pasok. Arif mengatakan Kemenkop UKM telah berhasil menghubungkan antara offtaker (pembeli) dengan koperasi untuk pemenuhan sejumlah komoditas seperti beras dan pisang.

"Berikutnya, pengembangan koperasi multipihak, yaitu koperasi yang memiliki minimal dua jenis anggota yang berbeda untuk mengagregasi kepentingan serta memberi manfaat yang wajar dan berkeadilan. Kami juga sedang menyiapkan regulasi terkait dengan koperasi multipihak ini," imbuhnya.

Pemerintah, lanjut Arif, juga mendukung inovasi pada koperasi dengan meluncurkan IDXCOOP yang mendokumentasikan berbagai gagasan dan praktik inovasi perkoperasian.

Lebih lanjut, pola pikir kewirausahaan (entrepreneurship) dari koperasi juga dinilai perlu diubah. Khususnya koperasi simpan pinjam (KSP), disebut Arif perlu melakukan transformasi bisnis dengan mulai masuk membiayai sektor-sektor produktif.

"Koperasi simpan pinjam juga harus melakukan inovasi diversifikasi bisnis usaha," pungkas Arif.

Baca juga: Kontribusi koperasi pada PDB ditargetkan capai 5,5 persen pada 2024
Baca juga: Menteri Teten harap HBDI 2021 jadi momentum kebangkitan industri ritel
Baca juga: LPDB-KUMKM optimalkan inkubator wirausaha dampingi koperasi-startup

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021