Kalau Inggris sudah separuh langkah menuju juara, demikian pula dengan Italia. Namun, Azzurri punya rapor yang bagus selama bertemu Inggris yang sudah empat kali mereka kalahkan dalam turnamen besar.

Kalau Inggris hanya satu kali mencapai final turnamen besar yang mereka menangkan pada Piala Dunia 1966, maka bagi Italia, partai final adalah rutinitas di mana final Euro 2020 adalah final kesepuluhnya dalam turnamen besar.

“Awalnya ketika dia bilang pada kepada kami agar memikirkan menjadi juara Euro, kami anggap dia gila,” kata Chiellini. “Namun bertahun-tahun kemudian dia telah menciptakan tim yang kini hampir melakukan hal itu.”

Ya, kalau Inggris sudah separuh langkah menuju juara, demikian pula dengan Italia. Namun Azzurri punya rapor yang bagus selama bertemu Inggris yang sudah empat kali mereka kalahkan dalam turnamen besar.

Tetapi mereka kini harus menghadapi Inggris yang disokong 60.000 penonton yang sangat pro-Inggris.

Italia tak gentar karena sudah terbiasa menjalani final di negeri orang. Dari lima kali menjuarai Piala Dunia dan Piala Eropa, tiga di antaranya terjadi di luar Italia yang semuanya pada Piala Dunia; 1938 di Prancis, 1982 di Spanyol dan 2006 di Jerman.

Yang juga menarik adalah kedua tim memiliki skuad yang kualitasnya merata baik tim inti maupun tim cadangan.

Oleh karena itu, faktor penentu laga mungkin adalah kejelian Southgate dan Mancini dalam membaca pertandingan. Dan sejauh ini mereka jeli menganalisis laga dan kebutuhan timnya. Sayang, dalam final tak mungkin keduanya berhasil,.

Baca juga: Mancini ingin Italia juarai Euro 2020 dengan sepak bola menyerang
Baca juga: UEFA resmi denda Inggris Rp516 juta karena insiden laser



Prediksi sebelas pemain pertama:

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021