Kalau Inggris sudah separuh langkah menuju juara, demikian pula dengan Italia. Namun, Azzurri punya rapor yang bagus selama bertemu Inggris yang sudah empat kali mereka kalahkan dalam turnamen besar.

Skenario pertandingan

Di luar Leonardo Spinazzola yang cedera ketika melawan Belgia, Italia tidak direpotkan oleh masalah kebugaran pemain-pemainnya. Roberto Mancini memiliki skuad sepenuhnya siap diturunkan melawan Inggris dalam formasi 4-3-3.

Di depan gawang, Gianluigi Donnarumma tak tergantikan. Sedangkan dua bek tengah Leonardo Bonucci dan kapten Giorgio Chiellini akan membentuk barikade pertahanan untuk menghentikan Harry Kane. Mereka akan diapit oleh bek kanan Giovanni Di Lorenzo dan bek kanan Emerson Palmieri, tapi Emerson bisa menjadi titik lemah yang bisa dieksploitasi oleh Inggris.

Untuk lini kedua, Italia mempertahankan trio gelandang yang menjadi fondasi permainan Azzurri. Dengan demikian, Jorginho kembali mengisi menghentikan Inggris dalam membangun serangan dari tengah sembari membantu Italia mengendalikan lalu lintas bola lewat kemampuannya dalam mendikte tempo permainan Sedangkan Nicolo Barella dan Marco Verratti,ditugaskan melancarkan tekanan ke daerah pertahanan Inggris sampai tak bisa beroperasi di jantung pertahanan Italia. Duet ini juga tenaga-tenaga kreatif dalam membebaskan para penyerang untuk leluasa merusak lini belakang Inggris.

Di sepertiga terakhir lapangan, Federico Chiesa, Lorenzon Insigne dan Ciro Immobille akan membentuk trisula serangan yang siap meneror Inggris. Chiesa akan kembali menjadi starter yang kemungkinan mengisi posisi sayap kanan. Sedangkan di sayap kiri, Lorenzo Insigne bakal menjadi ancaman konstan bagi Inggris, yang disokong oleh kemampuan berlarinya yang kencang.

Ciro Immobile tetap dipasang sebagai pengisi nomor 9 guna menghadapi pertahanan Inggris secara fisik sangat tangguh. Mancini bisa juga memasang Insigne sebagai false nine yang diapit Chiesa dan Berardi.

Sebaliknya, Three Lions mendapatkan pukulan setelah Phil Foden mengalami cedera ringan saat berlatih sehari sebelum pertandingan final ini. Masih belum pasti apakah gelandang Manchester City ini sudah pulih saat pertandingan ini kickoff.

Namun di luar Foden, pelatih Gareth Southgate tak mengalami masalah berarti dalam hal kebugaran pemain. Dia masih dilimpahi opsi-opsi ofensif yang siap dimainkan seandainya Foden tak bisa tampil.

Southgate kemungkinan memasang formasi 4-2-3-1 yang hampir selalu dia pasang selama Euro 2020. Dia tidak akan memasang formasi tiga bek tengah yang pernah dia pakai sebelum ini. Jordan Pickford akan kembali menjaga gawang yang akan dilindungi dua palang pintu John Stones dan Harry Maguire yang menjadi cadas yang sulit ditembus lawan.

Kyle Walker mengisi posisi bek kanan untuk bermitra dengan Luke Shaw di bagian kiri sayap pertahanan Inggris. Tetapi bintang Manchester United yang menjadi salah satu kreator utama penciptaan peluang Inggris ini tak akan terlalu leluasa membantu serangan karena akan disibukkan oleh Federico Chiesa yang sangat dinamis itu.

Southgate juga tidak mau beralih dari duo Declan Rice dan Kalvin Phillips yang menjadi poros ganda permain. Kedua pemain ini bermain cair sehingga efektif memainkan peran mereka.

Untuk menandangi Jorginho si jenderal lapangan tengah Azzurri, gelandang Italia ini akan diganggu oleh rekannya sesama pemain Chelsea, Mason Mount. Mount akan mengisi peran nomor 10 guna menciptakan prolog untuk serangan-serangan yang ditindaklanjuti para striker.

Raheem Sterling dan kapten Harry Kane juga tak tergantikan Seperti yang sudah-sudah Southgate hanya akan mengutak-atik sayap kanan serangan di mana pilihannya kini hampir selalu antara Jadon Sancho dan Bukayo Saka. Tetapi Saka yang tampil cemerlang saat melawan Denmark yang akan dipasang sebagai starter.

Baca juga: Italia vs Inggris bak pertarungan tua muda, kata Bonucci
Baca juga: Dino Zoff bagi rahasia cara bungkam Inggris di Wembley
Baca juga: Tiga duel sengit dalam final Euro 2020



Selanjutnya: statistik pertemuan kedua tim

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021