Sebanyak 36 penumpang memiliki KTP luar Provinsi Papua Barat tersebut ditemukan saat Tim Satgas Penanganan COVID-19 melakukan pengawasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bagi penumpang Sriwijaya Air dan Batik Air di Bandara Sorong, Minggu.
Baca juga: Penutupan bandara-pelabuhan Sorong masih dipertimbangkan
Menurut Rodney, petugas lapangan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong yang melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan penumpang yang tiba di Bandara Sorong, bahwa 36 penumpang tersebut semuanya memiliki KTP luar Papua Barat. Penumpang tersebut berasal dari Jakarta dan Makassar.
Dikatakan bahwa 36 penumpang tersebut naik pesawat tanpa mengantongi surat izin masuk dari Satgas Penanganan COVID-19 kota Sorong sebagaimana diatur dalam edaran Wali Kota Sorong tentang PPKM.
Baca juga: Sepekan, penumpang Garuda positif COVID-19 hingga nakes meninggal
"Satu orang di antara 36 penumpang tersebut lolos naik pesawat dari Makassar tanpa sertifikat vaksin COVID-19 sebagaimana ketentuan pemerintah bagi pelaku perjalanan sebagai upaya penanganan COVID-19," ujarnya.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong, Herlin Sasabone yang memberikan keterangan terpisah, membenarkan bahwa dalam melakukan pengawasan penerapan PPKM di Bandara Sorong, tim lapangan Satgas menemukan 36 penumpang datang dari Jakarta dan Makassar tanpa dilengkapi dokumen syarat perjalanan.
Baca juga: Sorong tutup bandara dan pelabuhan untuk penumpang
Ia menjelaskan bahwa Tim lapangan Satgas Penanganan COVID-19 kota Sorong yang bertugas di bandar Udara itu langsung memberi teguran kepada 36 perilaku perjalanan tersebut.
"Kami juga melaporkan temuan ini kepada pihak bandara agar melanjutkan kepada maskapai sehingga memperhatikan syarat pelaku perjalanan sesuai dengan edaran PPKM," tambah dia.
Baca juga: Penambahan kapasitas DPPU Pertamina dongkrak penerbangan ke Sorong
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021
