Kita tahu perlunya kecepatan dalam pelaksanaan vaksinasi untuk membentuk herd immunity, dan tugas ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah saja...
Jakarta (ANTARA) - Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto menilai percepatan pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity perlu didukung oleh inisiatif masyarakat sendiri lewat vaksinasi gotong royong individu berbayar dan bukan hanya dibebankan kepada pemerintah.

Toto memandang bahwa implementasi layanan vaksinasi gotong royong individu oleh Kimia Farma bagus dalam rangka percepatan pembentukan herd Immunity di Indonesia.

"Kita tahu perlunya kecepatan dalam pelaksanaan vaksinasi untuk membentuk herd immunity, dan tugas ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah saja. Jadi inisiatif masyarakat sendiri, lewat vaksin gotong royong Individu perlu didukung," ujarnya kepada Antara di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menkes: vaksin gotong royong berbayar adalah opsi

Ekonom tersebut juga menilai perlu kebijakan dan mekanisme yang baik terkait vaksin gotong royong individu tersebut agar dapat menjadi alternatif pilihan vaksinasi bagi masyarakat.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa vaksin gotong royong berbayar bagi individu hanya menjadi opsi atau pilihan bagi masyarakat.

"Untuk vaksin gotong royong di rapat terbatas tadi juga ditegaskan bahwa vaksin gotong royong ini merupakan opsi. Jadi apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak, prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong royong, baik melalui perusahaan maupun melalui individu," kata Budi Gunadi.

Baca juga: JK: Serahkan kepada pemerintah soal kebijakan vaksinasi berbayar

Sementara itu PT Kimia Farma mengungkapkan BUMN tersebut membuka program vaksinasi gotong royong mandiri dengan menggunakan vaksin Sinopharm.

Biaya yang dibutuhkan untuk setiap orang menyelesaikan tahapan vaksinasinya berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm adalah Rp879.140.

Rinciannya, pembelian vaksin sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif layanan sebesar Rp117.910 per dosis. Untuk dua dosis vaksin, harga vaksin adalah sebesar Rp643.000, sedangkan untuk dua kali layanan vaksinasi tarifnya Rp253.820.

Perlu diketahui bahwa Vaksin Gotong Royong baik untuk perusahaan maupun individu dari Kimia Farma menggunakan jenis vaksin Sinopharm.

Sedangkan vaksin program pemerintah bagi masyarakat secara gratis menggunakan jenis vaksin Sinovac.

Menteri BUMN Erick Thohir sendiri telah menginstruksikan PT Bio Farma (Persero) untuk meningkatkan produksi vaksin Covid-19 hingga dua kali lipat, di mana bahan baku vaksinnya berasal dari Sinovac guna mendukung vaksinasi program pemerintah.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021