Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Huawei mengumumkan penggelaran Seeds for the Future Program 2.0 beserta rencananya menginvestasikan 150 juta dolar AS guna mendukung pengembangan kompetensi SDM digital selama lima tahun ke depan.

Program ini diharapkan dapat menjangkau dan memberi manfaat bagi lebih dari 3 juta SDM digital masa depan secara global.

"Selain menjadi fondasi bagi ekonomi digital, literasi dan kecakapan di bidang digital oleh PBB telah ditetapkan sebagai hak asasi manusia," kata Chairman Huawei, Liang Hua, dalam forum bertajuk "Tech & Sustainability: Everyone's Included", dikutip pada Selasa.

Huawei sendiri mulai meluncurkan program pengembangan kompetensi SDM digital sejak tahun 2008. Huawei telah menggelar program-program beasiswa, kompetisi teknologi dan pelatihan keterampilan digital.

Huawei telah menginvestasikan lebih dari 150 juta dolar AS untuk penyelenggaraan program-program tersebut dan telah memberikan manfaat bagi lebih dari 1,54 juta talenta di lebih dari 150 negara.

Program Seeds for the Future pertama kali digelar pada tahun 2008 di Thailand, dirancang untuk menginspirasi talenta lokal dan mendorong munculnya bibit-bibit unggul dari kalangan masyarakat guna mengatasi tantangan digital. Program ini telah menjangkau 5 ribu talenta digital di Asia Pasifik

Vice President Huawei Asia Pasifik, Jay Chen, mengumumkan rencana Huawei untuk mengembangkan kompetensi lebih dari 400 ribu SDM digital Asia Pasifik dalam lima tahun ke depan melalui berbagai program, termasuk Seeds for the Future.

"Di era digital, SDM digital yang cakap dan mumpuni memainkan peran yang makin penting dalam mendorong transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi. Akses ke pendidikan sangat penting untuk menciptakan peluang yang mendukung pembangunan secara berkelanjutan dan merata," kata Chen.

"Karena pandemi, kami mengubah program menjadi online dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi lebih banyak siswa berprestasi untuk berpartisipasi dan mengembangkan kompetensinya," imbuhnya.

Huawei ASEAN Academy telah dibuka di Thailand, Malaysia dan Indonesia sejak 2019, dan membina lebih dari 100 ribu SDM yang siap berkontribusi untuk era digital masa depan.

Di sisi lain, Huawei juga mengumumkan komitmennya akan ekonomi sirkular dan mewujudukan pembangunan berkelanjutan.

"Huawei telah memanfaatkan pengalamannya yang luas dalam mekanika elektronik daya dan penyimpanan energi serta keahlian teknis di bidang 5G, cloud, dan AI, untuk mengembangkan bisnis daya digitalnya dan menyediakan solusi daya digital untuk berbagai industri," kata Liang.

"Mulai Desember 2020, produk dan solusi daya digital Huawei telah menghasilkan 325 miliar kWh listrik dari sumber terbarukan, dan menghemat total 10 miliar kWh listrik. Upaya ini telah menghasilkan pengurangan 160 juta ton emisi CO2," pungkasnya.

Baca juga: Satu Data Indonesia dan SPBE perlu dukungan penyedia teknologi

Baca juga: Huawei gandeng VW garap teknologi mobil berjaringan 4G

Baca juga: Ekosistem digital yang inklusif imbangi kemajuan teknologi

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021