Kita dapat lihat bahwa tiga produk makanan olahan teratas tujuan ekspor ini sangat memengaruhi kinerja ekspor kita secara keseluruhan di mancanegara
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag)Jerry Sambuaga melansir tiga produk makanan olahan asal Indonesia teratas atau yang paling dicari di pasar ekspor yaitu udang kemasan, kopi instan, dan makanan olahannya.

"Kita dapat lihat bahwa tiga produk makanan olahan teratas tujuan ekspor ini sangat memengaruhi kinerja ekspor kita secara keseluruhan di mancanegara," kata Wamendag Jerry saat menghadiri Investor Daily Summit secara virtual di Jakarta, Selasa.

Wamendag memaparkan untuk produk udang kemasan, pangsa pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat yang mencapai 78,8 persen. Selanjutnya Jepang sebesar 11 persen, diikuti Belanda, Puerto Rico, hingga Inggris.

Baca juga: Produk makanan minuman Indonesia tetap tampil di FOODEX Jepang 2021

Produk selanjutnya yakni kopi instan dengan tujuan utama ekspor atau sebesar 72,9 persen ke Filipina. Kemudian 7,2 persennya ke Malaysia, Uni Emirat Arab (3,3 persen), Singapura (1,6 persen), dan China (1,5 persen).

Sementara itu, makanan olahan lainnya paling banyak diekspor ke Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, hingga China.

Adapun produk lain yang masuk 15 teratas makanan olahan yang berkontribusi mendongkrak ekspor makanan olahan yakni waffle dan wafer, ikan kemasan, mie instan, biskuit, cemilan buah dan kacang, saus, kembang gula, minuman ringan, sereal, coklat, olahan makanan dari tepung, dan jus nanas.

"Total 15 makanan olahan teratas ini mencapai 95,64 persen dari total nilai ekspor makanan pada 2020. Tentunya kami harapkan ini bisa meningkat di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi," ujar Wamendag Jerry.

Baca juga: Kemendag: Produk makanan dan minuman siap gebrak pasar Timur Tengah

Adapun 15 negara tujuan ekspor produk makanan olahan RI, kata dia, adalah Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, China, Singapura, Jepang, Thailand, Arab Saudi, Australia, Vietnam, Belanda, Taiwan, Korea Selatan, Nigeria, dan Burma.

Ke-15 negara utama tujuan ekspor tersebut berkontribusi 81,04 persen dari total ekspor produk makanan olahan pada 2020.

"Ini merupakan kesempatan pelaku usaha untuk melebarkan sayapnya karena kita sudah memiliki mitra dagang di sejumlah negara. Kami juga mengerahkan atase perdagangan dan ITPC kita di luar negeri untuk mempromosikan produk-produk dari dalam negeri," ujar Wamendag Jerry.

Baca juga: Kemenperin genjot daya saing dan ekspor IKM makanan dan minuman

Baca juga: Menkeu: Total nilai potensi ekspor makanan halal 229 juta dolar AS

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021