Mobilitas warga di area retail dan rekreasi turun 27,40 persen
Jakarta (ANTARA) - Mobilitas warga DKI Jakarta selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan permukiman meningkat 10,20 persen dibanding masa PPKM Mikro pada 5-9 Juni 2021.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan pihaknya pada 3-7 Juli 2021 mobilitas masyarakat di area permukiman mengalami peningkatan 10,20 persen dibandingkan masa PPKM Mikro pada 5-9 Juni 2021.

"Mobilitas warga di area retail dan rekreasi turun 27,40 persen, di toko bahan makanan dan apotek turun 11,20 persen, di taman turun 22,6 persen, di pusat transportasi umum turun 25,8 persen dan di tempat kerja turun 17,20 persen," ujar Syafrin.

Sementara itu, kata Syafrin, untuk volume lalu lintas kendaraan di Jakarta mengalami penurunan lebih dari 60 persen untuk periode 3-11 Juli 2021 dibandingkan PPKM Mikro pada 5-13 Juni 2021.

Baca juga: PPKM Mikro Jakarta belum efektif tekan mobilitas warga

"Volume lalu lintas kendaraan bermotor mengalami penurunan sebesar 61,76 persen," ujar Syafrin.

Dishub DKI Jakarta juga mencatat jumlah kendaraan yang diputarbalikkan di 11 titik perbatasan Jakarta selama PPKM darurat dengan jumlah sebanyak 318.779 kendaraan.

"Ini terdiri dari 87.349 mobil dan 231.430 motor," ujar Syafrin.

Adapun jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan sekarang hanya 515.137 orang per hari. Jumlah itu turun 46,66 persen dibandingkan dengan PPKM berbasis mikro pada 5-13 Juni 2021, sebanyak 965.779 penumpang per hari.

Baca juga: Riza: Penutupan terminal bus AKAP untuk kurangi mobilitas warga

Penumpang harian angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) juga turut mengalami penurunan. Setelah PPKM daruat penumpang angkutan AKAP hanya 2.195 orang per hari.

Jumlah itu turun 59,12 persen dibandingkan dengan PPKM berbasis mikro. Pada saat PPKM mikro penumpang bisa mencapai 5.369 orang per hari.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021