Jakarta (ANTARA) - Perencanaan matang jadi kunci kelancaran liburan keluarga, orangtua disarankan untuk merencanakannya secara matang dengan memikirkan juga apa yang disukai buah hati agar wisata jadi menyenangkan.

Travel influencer dan pendiri Travel Sparks, Nila Tanzil, mengatakan pertimbangan utama ketika merencanakan liburan adalah apa yang disukai anaknya yang kini berusia enam tahun.

"Hal tersebut dapat dilihat dari daya ketertarikan anak. Pengetahuan tersebut dapat menjadi fondasi dalam menentukan destinasi wisata. Contohnya, karena anak saya suka berenang, maka saya sering mengajak ke pantai dan danau. Tidak hanya menikmati lautan, tetapi anak saya dapat belajar mengenai pengetahuan pelestarian bahari," kata Nila dalam webinar perencanaan liburan, dikutip dari siaran resmi tiket.com.

Baca juga: Proyeksi semester II, pelaku travel berusaha optimistis

Baca juga: Program "Work from Bali" pengaruhi industri pariwisata?


Kiat lainnya yang dibahas dalam webinar itu adalah merencanakan liburan yang bertujuan untuk memperkuat ilmu pengetahuan anak-anak. Misalnya berkunjung ke kebun binatang, museum atau monumen bersejarah, hingga ke planetarium demi mengasah pengetahuan dan edukasi anak.

Gaya belajar anak berbeda satu dengan lainnya, ada yang lebih gemar belajar lewat mendengarkan, ada yang lebih tertarik melihat gambar, ada yang semangat belajar jika bersentuhan langsung dengan objeknya, dan ada juga yang memilih gaya belajar yang melibatkan fisiknya alias sambal bergerak kesana kemari.

Tugas sebagai orang tua adalah mengarahkan anak agar menikmati proses belajar mereka, apapun pilihan gaya belajar anak. “Misalnya seperti anak saya yang seorang visual learner, pengalaman melihat langsung binatang di kebun binatang, yang tadinya hanya dia lihat di buku, akan berkesan di benak anak-anak, sehingga mereka lebih mudah dalam menyerap ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai,” lanjut Nila.

Nila membagikan tips berdasarkan pengalaman pribadi, yakni mempertimbangkan jumlah kegiatan per hari bila liburan bersama anak-anak. Dia menyarankan dua hingga tiga aktivitas per hari mengingat anak butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan sebuah destinasi.

"Jika terlalu banyak acara atau lokasi kunjungan, maka anak-anak akan gampang lelah dan rewel. Itulah sebabnya, merencanakan kegiatan bersama anak-anak harus lebih santai”.

Protokol kesehatan yang ia terapkan bersama keluarga ketika sudah boleh bepergian adalah menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, membawa masker cadangan, menyimpan masker wajah, menyiapkan hand sanitizer dan disinfectant spray untuk anak-anak, kemudian bisa juga membawa peralatan makan sendiri.

Menurut Danny Wilson Peraji, Market Manager Attraction, tiket.com, perencanaan matang menjadi kunci lancarnya liburan keluarga. “Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah durasi total liburan, karena hal tersebut menentukan durasi perjalanan, jadwal dan jenis transportasi ideal, akomodasi yang cocok, serta kegiatan dan aktivitas selama berlibur”.

Dia menjelaskan salah satu cara mudah merencanakan aktivitas liburan adalah lewat fitur tiket To Do, yang mencakup pemesanan tiket atraksi, wahana, hingga pilihan kegiatan daring dan luring lain.

Saat ini, tiket TO DO telah menaungi 10 kategori pelengkap perjalanan, dengan lebih dari 10.200 pilihan kegiatan online dan offline, 386 event yang tersebar di 62 negara. Khusus di Indonesia, tersedia lebih dari 2.000 pilihan kegiatan dan 380 event yang dapat dipilih sesuai keinginan hati orang tua dan anak-anak.

Danny merekomendasikan tiket TO DO sebagai sarana untuk mencari berbagai kategori atraksi yang sesuai dengan hobi yang tetap memenuhi rasa penasaran serta menambah pengetahuan anak-anak.

“Menyusun rencana kegiatan liburan juga dapat melibatkan anak-anak, sehingga mereka dapat belajar manajemen waktu sedari muda. Tidak hanya itu saja, merencanakan liburan dapat membantu melepas rasa jenuh sejenak sehingga anak-anak kembali bersemangat karena ada reward liburan di depan mata yang akan mereka nikmati nantinya”.

Beberapa contoh atraksi edukatif dan menghibur di dalam jajaran kegiatan wisata yang dapat dipilih seperti kunjungan ke Taman Safari Indonesia Bogor, Waterbom Bali, Dunia Fantasi Ancol, Amanzi Waterpark Palembang, dan masih banyak lagi.

Ada pula Dokar Tour Experience Borobudur Magelang by Arowisata dimana anak-anak bisa belajar mengenai warisan budaya Candi Borobudur sembari naik delman. Kemudian, anak-anak juga dapat belajar keanekaragaman budaya melalui kegiatan wisata kuliner, salah satu contoh kegiatannya seperti Education and Activity Tour by Pod Chocolate dan Cooking Class Balinese Menu di Bali, juga pengalaman Piknik di Dagi Abhinaya Borobudur.

Selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pemerintah meminta pegiat usaha ekonomi kreatif memanfaatkan momen untuk memperbaiki dan mengevaluasi nilai-nilai yang terkandung dalam standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviromental Sustainability).

Berbasis CHSE

Pemerintah telah memberlakukan protokol kesehatan berbasis pada CHSE untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mencakup tempat wisata, hotel, restoran, toilet umum, penjualan oleh-oleh dan lainnya.

Sertifikat CHSE ini dibuat untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan kembali berkunjung ke tempat wisata karena artinya tempat tersebut sudah dapat pengakuan telah memenuhi standard kesehatan, kebersihan, keselamatan dan kelestarian lingkungan. 

Sertifikasi CHSE ini juga merupakan sebuah upaya untuk membantu membangkitkan kembali para pelaku pariwisata kembali berjaya seperti sebelumnya. Tidak hanya untuk pemulihan industri pariwisata, tetapi juga untuk pemulihan perekonomian Indonesia.

Baca juga: Travel religi diajak tingkatkan layanan sambut permintaan tinggi

Baca juga: Club Med Switzerland dan SEG bermitra tandai pulihnya pariwisata Eropa

Baca juga: Survei: Kepercayaan warga atas industri travel tetap tinggi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021