lobalisasi ketidakpedulian terhadap COVID-19 perlu diredam
Jakarta (ANTARA) - Dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Muhammad Baiquni menuturkan pentingnya membangun solidaritas kemanusiaan global menghadapi pandemi COVID-19.

"Kita memerlukan satu uluran tangan internasional dan global pertama adalah untuk merajut satu sinergi kolaborasi dan koordinasi," kata Baiquni dalam dialog virtual Membangun Solidaritas Kemanusiaan Global Menghadapi Pandemi COVID-19, Jakarta, Rabu.

Menurut Baiquni, diperlukan suatu platform global untuk menjadi wadah bekerja sama dan saling menyalurkan bantuan dan tolong menolong agar bisa bersama-sama secepatnya mengatasi pandemi COVID-19.

Dia menuturkan Indonesia akan bisa membantu negara lain yang dalam kesulitan ketika Indonesia mampu tegak dan berdiri kembali dari dampak pandemi COVID-19 itu.

Sementara itu, dosen di Universitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara Winda Mercedes Mingkid mengatakan pada kondisi saat ini, maka
kerja sama dan mobilisasi antara individu dan kelompok harus mencari cara baru untuk mengekspresikan solidaritas.

Baca juga: Indonesia serukan solidaritas global akses vaksin COVID-19 di PBB

Baca juga: Relevansi semangat solidaritas KAA hadapi pandemi global
 
Dosen di Universitas Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Winda Mercedes Mingkid. (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Solidaritas antar warga negara dan antar bangsa dibutuhkan di masa pandemi ini dengan bersatu padu tanpa memperhatikan suku, bangsa, ras dan agama.

"Globalisasi ketidakpedulian terhadap masalah COVID-19 perlu diredam dengan kita menunjukkan berbagai kegiatan positif yang dilakukan secara nasional dan global," tuturnya.

Dengan pandemi yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial ekonomi, maka tantangan utama yang harus diatasi adalah mengembangkan budaya dengan karakter yang berbeda dari tatanan sosial yang ada.

Winda menuturkan solidaritas perlu diperkuat dan dimasukkan dalam kebijakan politik yang prorakyat. Paradigma pembangunan ekonomi Indonesia sebaiknya memperhatikan keberlanjutan di sektor publik dan swasta sehingga tidak berdampak destruktif pada lingkungan.


Menurut dia, solidaritas baru di masa pandemi adalah dengan menyatukan masyarakat, membangun suatu kesadaran baru, kerja sama, kepercayaan dan saling membutuhkan melalui interaksi.

"Melalui solidaritas ini bagaimana kita bisa menolong satu sama lainnya supaya penderitaan kita akibat COVID-19 ini segara berlalu," ujarnya.

Baca juga: Koordinator PBB sebut kemitraan kunci hadapi pandemi COVID-19

Baca juga: Menkeu ingin ada solidaritas global tangani pandemi COVID-19


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021