Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura telah menyelesaikan pembahasan enam kelompok kerja yang akan menjadi materi pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Leader’s Retreat 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Enam Kelompok Kerja Bilateral Singapura – Indonesia bersama Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong di Singapura pada Rabu.

Fokus dalam pertemuan tersebut terkait perkembangan kerja sama di Kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya, investasi, transportasi, pariwisata, tenaga kerja, dan agribisnis.

“Untuk kawasan BBK, dipersiapkan menjadi hub logistik internasional untuk mendukung integrasi dan persaingan industri, perdagangan, maritim dan pariwisata,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu

Menko Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah meresmikan Nongsa Digital Park pada Maret 2018 lalu guna mendukung teknologi digital agar semakin berkembang di Kawasan BBK. Lokasi tersebut merupakan proyek utama yang dipergunakan sebagai hub digital antara Indonesia dan Singapura. Nongsa Digital Park juga sudah ditetapkan sebagai KEK melalui PP No. 68 Tahun 2021.

Lebih lanjut, kedua Menteri berharap enam bidang kerja sama yang telah selesai dibahas tersebut menjadi motor pertumbuhan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Implementasi dari rencana kerja yang telah disepakati diharapkan bisa meningkatkan investasi dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Menteri Gan menyampaikan, peningkatan investasi untuk membuka lapangan kerja akan menjadi modal bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi. Menko Airlangga pun menyambut baik peluang peningkatan investasi, mulai dari energi hijau, e-commerce, data center, hingga carbon trading.

Selain itu, kedua Menteri juga membahas pentingnya green economy sebagai upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Salah satu peluang kerja sama antara Indonesia dan Singapura adalah pengembangan green economy.

Pertemuan bilateral tersebut turut membahas isu ketenagakerjaan dan upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui kolaborasi antara kedua negara.

Indonesia dan Singapura telah menandatangani 29 Perjanjian Kerja Sama (MoU) terkait peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui pembahasan manajemen rantai pasokan, keahlian ekonomi digital, teknologi finansial, inovasi sosial, analisa data, pariwisata dan hospitality, kepemimpinan, kebudayaan dan obat-obatan.

Sementara pembahasan terkait agribisnis, fokus pada komitmen kedua negara untuk mengembangkan kerja sama dalam sub-kelompok kerja pertanian, hasil laut dan perjanjian sanitari dan fitosanitari (sanitary and phytosanitary) berdasarkan World Trade Organization (WTO).

Berdasarkan target Singapura “30 by 30” yaitu memenuhi sendiri kebutuhan gizi 30 persen pada 2030, Indonesia dan Singapura berkomitmen bekerja sama untuk proyek pengembangan agribisnis di Kawasan BBK dengan tujuan ekspor produk pertanian ke Singapura.

Investor Singapura nantinya akan mengembangkan sistem pertanian pintar (smart farming system) untuk memproduksi buah-buahan, sayuran dan produk lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar Singapura.

“Dalam proyek ini, Indonesia akan menyediakan sumber daya lahan, tenaga kerja dan teknologi sehingga proyek ini dapat segera terlaksana,” ujar Menko Airlangga.

Sedangkan di bidang pariwisata, kedua menteri sepakat membentuk micro travel bubble antara Singapura dengan kawasan di dalam pulau Bintan, seperti Lagoi. Melalui micro travel bubble ini, wisatawan dapat saling berkunjung secara aman dan nyaman, dan bermanfaat sebagai upaya menumbuhkan kembali wisata dan ekonomi.

Baca juga: Berkunjung ke Singapura, Airlangga bahas investasi hingga energi hijau
Baca juga: Singapura tambah bantuan Iso Tank untuk Indonesia
Baca juga: Airlangga: Manfaatkan pertumbuhan ekonomi dengan akselerasi investasi

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021