Konversi oksigen industri ke medis hingga angka 80 persen
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melaporkan komitmen konversi oksigen industri ke medis hingga 80 persen bisa memenuhi kebutuhan nasional mencapai 575.000 ton.

"Kami telah mendapatkan komitmen dari Kementerian Perindustrian untuk konversi oksigen industri ke medis hingga angka 80 persen," katanya saat memberikan keterangan dalam agenda Pernyataan Pers Harian PPKM Darurat secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Rabu sore.

Dilansir berdasarkan laporan Kemenkes pada Selasa (13/7), terdapat peningkatan kebutuhan jumlah oksigen di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten dan Bali.

Pada tujuh wilayah tersebut dilaporkan kebutuhan oksigen harian mencapai total 2.032 unit alat oksigen, terdiri atas ruang perawatan intensif mencapai total 714 unit, ruang isolasi sebanyak 1.318 unit.

Menurut Siti Nadia, strategi pemerintah adalah menambah pasokan oksigen serta mengupayakan agar penyaluran ke daerah-daerah yang tengah dihadapi lonjakan kasus COVID-19 bisa dilakukan secara cepat.

Baca juga: Menkes sambut hangat bantuan 1.000 tabung oksigen dari Shopee

Baca juga: Pemerintah akan impor oksigen konsentrator untuk dipinjamkan ke warga


Dikatakan Siti Nadia, pemerintah juga terus memperoleh bantuan oksigen dari sejumlah perusahaan maupun bantuan luar negeri yang akan didistribusikan ke sejumlah daerah dengan angka kasus yang tinggi.

Salah satunya adalah bantuan 11 ribu oksigen konsentrator (OC) itu digagas oleh Yayasan Temasek dan 15 perusahaan Indonesia dan Singapura dalam bentuk donasi peralatan medis.

Ada pun 15 perusahaan Indonesia dan Singapura yang berkolaborasi dengan Yayasan Temasek dalam pemberian donasi kali ini yaitu Bakti Barito Foundation, Cikarang Listrindo, Dharma Satya Nusantara, East Ventures, Indies Capital Partners, Kino Indonesia, Sinar Mas, Tanoto Foundation, TBS Energi Utama, Triputra Group, UID Foundation, Wahana Artha, CapitaLand Hope Foundation, DBS Bank, dan Singtel.

Yayasan Temasek bersama dengan 15 perusahaan Indonesia dan Singapura sudah mengumpulkan 11 ribu oksigen konsentrator untuk Indonesia. Sebanyak 1.500 unit dari bantuan itu diberangkatkan dari Shanghai dan tiba di Jakarta pada Selasa (13/7).

Baca juga: Pemerintah akan menindak tegas penimbun obat dan alat kesehatan

Baca juga: Pemerintah berupaya memastikan kebutuhan oksigen medis terpenuhi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021