Norman terkenal sebagai bintang film komedi dagelan 1950-an dan 1960-an. Di dalam film komedian itu, tokohnya yang tak diperhitungkan, kaku dan canggung akhirnya menang dan meraih keberhasilan dan sang gadis. Charlie Chaplin dikatakan telah menyebut Norman sebagai badut favoritnya.
Dalam beberapa tahun akhir hidupnya, ia juga mendapat pujian buat peran televisi dan panggung.
Dalam perubahan perubahan aneh, ia menjadi icon di negara komunis garis keras Albania, tempat semua filmnya termasuk di antara produk budaya Barat diperkenankan. Setelah penggulingan rejim komunis, ia mengunjungi negeri itu lagi dan disambut hangat.
Sebagaimana dikutip media Inggris, keluarganya mengatakan ia telah meninggal dengan tenang setelah serangkaian stroke dalam beberapa tahun belakangan. (C003/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
