Jakarta (ANTARA News)- Mereka yang sering menggunakan komputer jinjing atau lap top di atas pangkuan atau paha,  sebaiknya menghentikan kebiasaan itu karena bisa merusak kulit.

Sebuah laporan medis menyatakan bahwa menempatkan laptop terlalu dekat dengan kulit dalam waktu yang alam bisa menyebabkan 'toasted skin syndrome'.

Sindrom itu akan berupa bintik-bintik hitam pada kulit yang disebabkan oleh terpaan panas dalam waktu lama.

Dalam satu kasus, perubahan warna berpola bintik-bintik mendera kulit paha kiri seorang anak laki-laki berusia 12 tahun. Bocah itu, dalam beberapa bulan sebelumnya, menghabiskan waktu beberapa jam setiap hari bermain laptop di pangkuannya.

"Ia sadar bahwa panas datang dari bagian kiri laptop, tetapi meski menyadarinya, ia tidak mengubah posisi," tulis Drs. Andreas Arnold dan Peter Itin, dua dokter asal Swiss, dalam laporannya yang dimuat di jurnal 'Pediatrics'.  

Kejadian lain menimpa seorang mahasiswi Hukum di Virginia yang juga mengalami perubahan warna kulit dalam pola bintik-bintik pada kakinya.  

Dr Kimberley Salkey yang merawat gadis itu tidak bisa menemukan penyebab kelainan itu sampai ia mengetahui bahwa mahasiswi itu menghabiskan enam jam sehari dengan laptop di atas pangkuannya. Suhu laptop kira-kira mencapai 52 derajat Celcius.

Kasus itu adalah satu dari sepuluh kasus terkait laptop yang dibahas dalam jurnal kesehatan sejak 2007.

Akan tetapi kelainan seperti itu juga bisa disebabkan oleh penggunaan papan pemanas ('heating pad') atau sumber panas lain secara berlebihan. Perangkat-perangkat itu sebenarnya tidak berbahaya kecuali bisa membuat kulit semakin gelap.

Sementara menurut para peneliti asal Swiss itu dalam kasus yang sangat jarang, hal itu bisa mengarah pada kanker kulit. Mereka memang tidak menyebut secara khusus hubungan antara kanker kulit dengan penggunaan laptop tetapi menyarankan untuk tidak meletakan laptop di atas pangkuan ketika sedang dinyalakan.
(Ber/A038/BRT)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010