Kami mau sampai 20 Juli Kota Metro aman. Ini yang paling penting,
Metro (ANTARA) - Wali Kota Metro, Provinsi Lampung Wahdi Sirajuddin mengatakan penyekatan di 12 jalur dalam kota dan beberapa titik keramaian di kota ini akan diperkuat.

"Tim Satgas COVID-19 juga telah melakukan penyisiran di tempat keramaian seperti Taman Merdeka, Samber Park, kawasan pendidikan Metro Timur, dan pos penyekatan perbatasan Metro dan Lampung Timur, guna memantau kedisiplinan prokes warga," kata Wahdi Sirajuddin yang juga Ketua Satgas COVID-19 Kota Metro, Kamis.

Pihaknya juga melakukan operasi yustisi bersama kapolres dan dandim di beberapa titik yang harus diperhatikan, seperti Samber Park, dan area kampus.

"Kami mau sampai 20 Juli Kota Metro aman. Ini yang paling penting," kata Wahdi.

Wahdi menjelaskan, Satgas COVID-19 saat ini tengah memperkuat penyekatan khususnya di pintu masuk Kota Metro. Setiap warga dari luar daerah yang hendak masuk harus menunjukkan surat hasil rapid antigen.

"Saat ini Lampung Timur berada dalam zona merah. Kita perlu lakukan upaya pencegahan supaya kasus di Metro tidak meningkat juga. Jadi penyekatan yang harus kami kuatkan supaya ada skrining, dan mereka yang masuk harus membawa surat hasil rapid antigen. Jadi bagaimana kami lakukan penyelamatan agar imbasnya tidak ke warga Metro," katanya lagi.

Kemudian, lanjut dia, untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro juga akan diperketat hingga ke tingkat rukun tetangga (RT). Nantinya, setiap warga luar yang masuk harus didata dan dilakukan rapid tes antigen.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat Kota Metro untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19.

"Untuk kepatuhan penerapan prokes ini yang harus ditekankan, ini paling penting agar tidak terkena COVID-19. Karena itu, saya minta masyarakat untuk tetap mematuhi prokes," katanya lagi.
Baca juga: Ada 11 tambahan, positif COVID-19 Kota Metro-Lampung jadi 1.127 kasus
Baca juga: Bertambah 12, positif COVID-19 di Kota Metro-Lampung tembus 513 kasus

Pewarta: Agus Wira Sukarta dan Hendra Kurniawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021