Jakarta (ANTARA) - Pandemi di Indonesia yang belum mereda dinilai semakin meningkatkan kebutuhan akan sistem keamanan pintar nirsentuh yang dipercaya bisa meminimalisir penyebaran COVID-19.

Sistem keamanan yang komprehensif di tempat kerja kritikal untuk saat ini, yang mencakup teknologi mobilitas tinggi dan nirsentuh untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran virus, kata Travis Lee, Business Development Manager Southeast Asia dari Gallagher Security, penyedia sistem keamanan internasional dari Selandia Baru.

Teknologi yang handal dalam bidang ini adalah inovasi terbaru dalam teknologi biometrik nirsentuh yang mampu menyaring karyawan atau tamu yang memasuki gedung saat mereka tiba di lokasi. Data dikumpulkan dan dicatat oleh sistem.

Baca juga: Ini sistem keamanan terbaru Fujitsu untuk kantor

Biometric imagers dan face identification terminals akan mengidentifikasi pemegang akses melalui lambaian tangan, sehingga mampu mempercepat pergerakan pengunjung. Teknologi thermal imaging juga diintegrasikan untuk mendeteksi suhu tubuh.

“Teknologi biometric imagery dapat menangkap dan memverifikasi empat sidik jari dengan satu gerakan tangan. Perangkat ini bersifat optik, kebal terhadap aspek eksternal, dan higienis. Inovasi biometrik lainnya adalah deteksi wajah yang dapat mengidentifikasi jika masker sedang dipakai," katanya dalam siaran pers, dikutip Kamis.

Travis juga menambahkan, Mobile Credential dapat menjadi solusi yang dapat diandalkan dalam hal interaksi tanpa kontak, akses masuk bagi karyawan dan kontrol keamanan bagi tenaga keamanan dapat dilakukan menggunakan perangkat seluler. Akses masuk dapat menggunakan smartphone pribadi, tidak lagi menggunakan kartu ID.

Dalam hal upaya penanggulangan, perusahaan dapat mengintegrasikan semua peralatan keamanan di bawah command center dan aplikasi seluler fleksibilitas tinggi.

Teknologi yang unggul pada bidang ini di antaranya kontrol dan monitoring fleksibilitas tinggi untuk akses ruangan dan pergerakan manusia, serta Proximity Contact Tracing yang mempercepat tracing kasus COVID-19 dengan sistem berbasis aplikasi, bukan dengan praktik manual yang memakan waktu.

Teknologi proximity dan contact tracing digunakan untuk mengidentifikasi siapa saja yang melakukan kontak dengan seseorang yang positif terinfeksi virus.

“Laporan Proximity and Contact Tracing Gallagher yang memenangkan penghargaan ini dikembangkan dalam penanggulangan pandemi COVID-19 dan memberikan data yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk pelacakan kontak yang cepat dan efisien," jelas Travis.

Selain itu, desain yang inovatif menggunakan pelaporan handal dari Gallagher Command Centre membantu identifikasi pergerakan individu tertentu pada sebuah lokasi sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area-area di mana karyawan yang terinfeksi berada serta individu-individu lain yang mungkin telah melakukan kontak dengan karyawan yang terinfeksi tersebut.

Baca juga: Perangkat lunak legal, cara awal atasi serangan siber

Baca juga: Google perketat keamanan di perangkat mobile


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021